Renungan Kristen Protestan

Renungan Harian Kristen: Memaknai Keadilan dan Belas Kasih Tuhan, Yohanes 8:1-11

Apakah yang akan dilakukan oleh hakim yang adil dan penuh kasih dalam situasi seperti ini?

|
Editor: Dion DB Putra
DOK PRIBADI
Pendeta Frans Nahak, S.Th. 

Dalam cerita ini, perempuan tersebut tidak bersuara. Apakah karena dia memilih diam atau karena struktur sosial yang memaksanya diam? Di akhir cerita, perempuan tersebut akhirnya bersuara, menunjukkan bahwa ia juga memiliki hak untuk berbicara dan membela dirinya.

Tiga Sikap Yesus yang ditunjukan dalam diam, membungkuk dan menulis di tanah.

Yesus yang Diam: Yesus memilih diam, yang dalam konteks ini merupakan kritik terhadap dominasi patriarki yang tidak adil.

Yesus Membungkuk: Yesus membungkuk dan menulis di tanah, menunjukkan bahwa manusia rentan dan tidak pantas menghakimi orang lain.

Yesus Menulis di Tanah: Tindakan ini menunjukkan kekuasaan Allah dan mungkin menandakan hukum kasih yang baru.

Yesus Melawan Kekerasan Tanpa Kekerasan

Yesus melawan praktik kekerasan dengan cara yang tenang dan penuh kasih. Dia mengundang perempuan tersebut untuk ambil bagian dalam karya pembebasan dari Allah. Tindakan Yesus adalah teladan dalam menghadapi ketidakadilan dan dominasi patriarki.

Pertanyaan Yesus kepada Perempuan

Yesus memberikan ruang bagi perempuan tersebut untuk berkomunikasi dan berelasi tanpa intimidasi. Jawaban perempuan itu menunjukkan bahwa dia kini bebas dan memiliki identitas baru.

Dari semua hal yang dikatakan di atas beberapa hal bis akita renungan terutama menyangkut keadilan dan belash kasih, pemulihan bagi mereka yang ditindas, kesadaran yang timbul dari para penuduh, dan sikap Yesus yang membuka masa depan yang baru.

Keadilan dan Belas Kasih: Keadilan dan belas kasih dapat terjadi jika kita "melihat ke bawah" seperti Yesus yang menunduk dan menulis di tanah. Misi kita bukanlah menghakimi, melainkan merangkul.

Pemulihan Mereka yang Ditindas: Keadilan dan belas kasih memulihkan mereka yang dituduh dan dihakimi dalam masyarakat. Yesus memberikan ruang bagi mereka untuk berbicara dan dipulihkan.

Kesadaran bagi Penuduh: Keadilan dan belas kasih menyadarkan mereka yang suka menuduh dan menghakimi. Yesus menyadarkan para penuduh bahwa mereka juga berdosa.

Membuka Masa Depan yang Baru: Keadilan dan belas kasih membuka era kebebasan bagi mereka yang tertindas. Yesus memberikan anugerah keselamatan yang memampukan mereka merayakan kebebasan mereka.

Akhirnya sebagai penutup marilah kita bayangkan kembali pengadilan modern tadi di awal renungan ini.

Ketika hakim mendengar kasusnya dengan penuh kasih dan keadilan, dia memutuskan untuk memberikan kesempatan kedua bagi terdakwa.

Dia tidak hanya membebaskannya, tetapi juga memberinya dukungan untuk memulai hidup baru. Hakim ini, seperti Yesus, tidak menghakimi tetapi merangkul dengan penuh kasih, membuka jalan bagi masa depan yang lebih baik. Amin. (*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved