Liputan Khusus
Lipsus - Petugas KPPS di Ngada Lima Jam Naik Turun Bukit
Ketua PPS dan anggota tiba di Kampung Heawea saat hari mulai gelap. Sejenak melepas lelah, Marten Aro lalu sibuk mencari tempat untuk mengakses intern
POS-KUPANG.COM, BAJAWA - Demi menyukseskan pesta demokrasi Pemilu 2024, Ketua PPS Marten Aro dan anggota KPPS di Desa Heawea, Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada, harus berjuang memikul logistik melewati bukit dan lembah.
Perjalanan mereka sempat terhambat akibat hujan deras. Mereka pun mencari tempat yang aman untuk melindungi logistik. Tak peduli tubuh dan pakaian mereka basah kuyup, yang penting logistik tidak rusak terkena hujan.
Mereka juga harus berjalan dengan kaki telanjang, sebab takut tergelincir oleh bebatuan dan tanah yang licin. Perjalanan ke Heawea dari Wawa memakan waktu kurang lebih lima jam.
Baca juga: KPU Belu Musnahkan 2.365 Surat Suara Pemilu 2024
Baca juga: Warga Pikul Kotak Suara Terobos Banjir di Nggilat Manggarai Barat
Ketua PPS dan anggota tiba di Kampung Heawea saat hari mulai gelap. Sejenak melepas lelah, Marten Aro lalu sibuk mencari tempat yang bisa mengakses jaringan telepon seluler dan internet.
Marten menghubungi Ketua PPK Aimere, Zakarias Goru untuk memberitahu bahwa mereka telah tiba di Heawea, dan logistik Pemilu aman. "Kemarin mereka tiba itu sekitar mau jam tujuh malam," ujar Zakarias Goru, Ketua PPK Kecamatan Aimere, Selasa (13/2) kepada Pos Kupang.
"Saya apresiasi teman - teman di Heawea. Perjuangan mereka luar biasa. Itu bukti loyalitas mereka. Dalam kondisi yang sulit mampu bekerja dengan baik," imbuh Zakarias.
Zakarias menguraikan, kendaraan yang mengangkut logistik Pemilu 2024 dari Bajawa hanya sampai di Wawa karena kondisi jalan tanah. "Kami lakukan pelepasan di situ. Dihadiri dari unsur pemerintah Kecamatan Aimere, Polri. Selanjutnya teman - teman berjuang memikul logistik ke Heawea," kata Zakarias.
Baca juga: 315 Kotak Suara Didistribusikan Melalui Laut ke Wilayah Kepulauan Sikka
Zakarias menyebut, di Heawea terdapat dua TPS yakni di Kampung Lopijo dan Teni. Dua Kampung ini dibatasi sebuah lapangan. Selain akses jalan, Desa Heawea juga belum ada jaringan seluler dan internet. Hal ini menjadi kendala dalam komunikasi. "Yah mereka berupaya cari tempat - tempat yang ada signal kalau mau berkomunikasi atau cari informasi," ujar Zakarias.
Ketua KPU Ngada, Stefania Octaviana Meo mengatakan, pendistribusian Logistik Pemilu 2024 sudah dimulai sejak 12 Februari, menyasar 11 kecamatan di luar Kota Bajawa. Sementara itu distribusi logistik di dalam kota dilakukan, Selasa (13/2).
Terjang Banjir
Sementara petugas penyelenggara pemilu di Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, nekat menerobos banjir di Kali Bonpo menuju ke Desa Saukibe dan Desa Timau pada, Selasa (13/2) sekitar pukul 16.30 Wita demi mengamankan puluhan kotak suara Pemilu 2024.
Oby Mesra Natbais, anggota Panwascam Amfoang Barat Laut mengatakan, dirinya bersama anggota lain dengan warga nekat menerobos banjir guna mengamankan kotak suara pemilu ke TPS. "Kami pikul saja karena mobil tidak bisa melintasi banjir di sini," kata Oby, Selasa (13/2) melalui via telephone.
Oby menjelaskan kotak suara yang dipikul itu berjumlah 50 buah untuk dua desa. Sejumlah petugas dan warga bergotong-royong untuk menyeberangkan kotak suara. "Kami gotong royong untuk kasih seberang ke dua desa," jelasnya.
Meski menerobos banjir, Oby memastikan jika puluhan kotak suara itu bakal aman dan tidak basah hingga ke tempat tujuan. Oby berharap saat pencoblosan berlangsung, wilayah Kecamatan Amfoang Barat Laut tidak diguyur hujan sehingga proses pengantaran kembali kotak suara bisa berjalan aman dan lancar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.