Liputan Khusus
Lipsus - Siswa di Posko Pengungsian Lewotobi Rindu Belajar di Kelas
Dua siswi SDI Jongwolor Boru, dan SDK Bawalatang di Desa Nawokote, Kecamatan Wulanggitang itu sulit memecahkan tugas matematika di posko pengungsian.
"Ada permainan teka-teki, ular tangga, dan bernyanyi lagu-lagu semangat dan ada juga lagu berjudul rindu rumah. Lagu ini bikin mereka terharu," ucapnya.
Siapkan tenda khusus
Pengamat Pendidikan dari Undana Kupang, Marselus Robot, mengatakan pentingnya metode belajar yang menggembirakan untuk mendukung proses pemulihan psikokogis pelajar. "Pendidikan-pendidikan yang dikonversikan sedemikian rupa dengan metode bermain sambil belajar atau bermain untuk belajar," katanya.
Melalui metode itu, termasuk trauma healing yang dilakukan di posko pengungsian saat ini, akan mengembalikan gairah belajar sekaligus mengikis trauma akibat erupsi gunung yang dapat memicu petaka psikologis.
Menurut Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, pembelajaran healing harus terus berlanjut, termasuk menyediakan tenda-tenda khusus agar tidak terjadi penumpukan siswa dalam satu ruangan.
"Harus ada tenda khusus yang dimanfaatkan khusus untuk anak-anak sekolah. Selanjutnya terapkan metode belajar yang keren dan bisa buat mereka terhibur," ujarnya.
Pantauan Pos Kupang, Senin (29/1), dua unit tenda Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali didirikan setelah ambruk diterjang angin kencang. Tenda warna putih dengan perkiraan belasan meter persegi itu dipasang di halaman depan SDK Kemiri di Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang.
Salurkan Alat Tulis
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Flotim, Avelina Manggota Hallan, mengatakan sejumlah bantuan alat tulis menulis sudah disalurkan ke siswa terdampak erupsi Gunung Lewotobi.
"Kita sudah salurkan alat tulis menulis ke semua posko pengungsian, ada buku, pulpen, dan alat mewarnai," katanya.
Ia mengatakan, saat ini bantuan dari pihak ketiga terus mengalir, termasuk untuk urusan pendidikan anak sekolah. Pihaknya juga punya cadangan stok bantuan pendidikan yang akan disalurkan beberapa waktu ke depan.
Avelina menuturkan, pihaknya belum bisa melakukan pendataan kerusakan materiil di sekolah-sekolah terdampak abu vulkanik karena belum masuk dalam masa pemulihan.
Meski status Gunung Lewotobi sudah turun status dari Level IV (Awas) ke Level III (Siaga), namun pendataan kerusakan dan kerugian untuk menjadi nota pertimbangan belum dilakukan lantaran banyak fasilitas umum berada dalam peta zona merah atau bahaya erupsi.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.