Berita Timor Tengah Utara

Setitik Berkat dari Gubuk Usang Sebastianus Sakunab di Desa Oesena Timor Tengah Utara

Dinding uzur dengan beberapa tiang yang sudah miring seakan mulai lelah menatang atap tersebut.

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON
PENGUSAHA - Pose Sebastianus Sakunab pengusaha garam di Desa Oesena, Kecamatan Miomaffo Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT, Jumat, 17 Maret 2023 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Terik mentari menyengat kulit. Pertengahan bulan Maret tahun 2023, seakan menjadi berkat bagi pengusaha garam di Desa Oesena, Kecamatan Miomaffo Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Panas mentari bagi pengusaha garam merupakan berkat tak berujung yang diberi Sang Khalik bagi warga di wilayah tersebut. 

Desa yang terletak di pusat ibukota Kecamatan Miomaffo Timur ini menyimpan cerita yang berbeda dari ratusan desa di wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara.

Baca juga: Waket BPD Susulaku B Soroti Sikap Kades Lantik Perangkat Desa di Timor Tengah Utara

Kisah inspiratif yang belum pernah didengar dan diketahui penulis ini menjadi alasan mendasar cerita tersebut mulai beraksara.

Penulis tertegun melihat asap membumbung dari balik atap seng usang sebuah gubuk. Jelaga menempel tebal di atap dan tiang-tiang serta dinding bebak (dinding yang terbuat dari pelepah pohon lontar). 

Dinding uzur dengan beberapa tiang yang sudah miring seakan mulai lelah menatang atap tersebut. Beberapa potong kayu berukuran besar diletakkan berjejer di halaman gubuk itu.

Gubuk berukuran 3×4 tanpa sekat yang terletak tepat di pinggir jalan menuju Puskesmas Nunpene itu, jadi asa terakhir Sebastianus Sakunab menyulut ekonomi keluarga.

Baca juga: Pengusaha MT di Timor Tengah Utara Sebut Oknum Wartawan Minta Uang dengan Iming-iming Hapus Berita

Pria bertubuh tegap itu tampak sibuk memindahkan butiran garam dari wadah di atas tungku api ke penyaring dengan sendok berukuran panjang yang dirakit sendiri.

Di usia yang tidak mudah lagi itu, Sebastianus tak pernah menyurutkan semangat mengolah butiran garam mentah menjadi garam dengan kualitas yang luar biasa.

Di belakang tungku api yang sedang menyala garing, tampak tiga unit alat penyaring sederhana berdiri kokoh ditopang 12 kayu berukuran 1 meter.

Satu unit penyaring ditopang 4 kayu berukuran sedang dengan panjang satu meter. Pada ujung bagian atas kayu yang ditancapkan ke tanah ini, dijahit 20 karung bekas disusun menumpuk.

Pada karung paling bawah disusun butiran-butiran kerikil kecil sebagai salah satu penyaring. Beberapa drum air bersih disusun berjejer di belakang penyaring.

"Sekarang kami beli garam tambak dari Sabu Raijua," ujar Sebastianus Sakunab semakin mengagetkan penulis yang sedang terheran-heran melihat proses pengolahan garam, Jumat, 17 Maret 2023.

Baca juga: ASN di Kabupaten Timor Tengah Utara Dianiaya, Pelaku Diduga Cemburu Korban Bertamu di Malam Hari

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved