Berita NTT

Pengurus ADHMI NTT Sarankan Beli Daging Babi yang Sehat 

Pada saat itu, pertama kali kena itu karena memang virus baru kita belum tahu caranya sempat ada yang dijual, ada yang dikonsumsi. 

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/MICHAELLA UZURASI
PODCAST - Pengurus Asosiasi Dokter Hewan Monogastrik Indonesia Cabang NTT, Dr. drh. Ewaldus Wera, M.Sc, Peternak Babi, Deny Aprianto Tabun dan Private Sector - Tilong Farm, drh. Dudley Roy Mansula bersama host Koordinator Liputan Pos Kupang, Novemy Leo.  

N : Bagaimana tahu ternak ini kena ASF? 

D : Waktu awal itu kita belum terlalu paham tentang ASF dan kita hanya menduganya memang virus, kita dugannya ke hog cholerae pada saat itu. 

N : Itu tahunya dari mana? 

D : Dari informasi - informasi yang beredar, dari tetangga. 

N : Selama ini petugas dari pemerintah tidak datang ke sana untuk melakukan sosialisasi atau memberikan pemahaman tentang bagaimana pelihara ternak dan sebagainya? 

D : Waktu dulu kurang sosialisasi tentang virus ASF ini jadi masyarakat memang kebingungan pada saat itu dan untuk penanganannya. 

N : Aparat desa datang tidak? 

D : Tidak ada. 

N : Berapa lama tidak memelihara ternak kemudian memulai lagi? 

D : Kurang lebih hampir satu tahun. 

N : dr. Roy, ini kan Farm di Tilong berarti skalanya sudah besar ya. Berapa banyak ternak di sana? 

R : Kalau kami di Tilong Farm saat ini ada sekitar 90 indukan dari target untuk tahun ini sampai 100 ya. Untuk populasi hampir 400. 

N : Pernah punya pengalaman yang luar biasa juga di awal ASF? 

R : Pernah, di tahun 2020, pertama masuk ke Kupang di bulan Maret, selesainya di April.

N : Berapa banyak yang selesai?

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved