Berita NTT
Pengurus ADHMI NTT Sarankan Beli Daging Babi yang Sehat
Pada saat itu, pertama kali kena itu karena memang virus baru kita belum tahu caranya sempat ada yang dijual, ada yang dikonsumsi.
Editor:
Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/MICHAELLA UZURASI
PODCAST - Pengurus Asosiasi Dokter Hewan Monogastrik Indonesia Cabang NTT, Dr. drh. Ewaldus Wera, M.Sc, Peternak Babi, Deny Aprianto Tabun dan Private Sector - Tilong Farm, drh. Dudley Roy Mansula bersama host Koordinator Liputan Pos Kupang, Novemy Leo.
D : Itu yang sudah grower.
N : Grower itu bisa dijelaskan?
D : Babi usia produksi, sekitar dua tiga bulan.
N : Itu kalau nilai uangnya sudah berapa banyak?
D : Per ekornya dua tiga jutaan.
N : Begitu banyak dan habis saat itu, bagaimana?
D : Ya drop.
N : Padahal uang itu dipersiapkan untuk apa?
D : Untuk kebutuhan.
N : Saat itu ketika kehilangan semua bagaimana?
D : Kerelaan hati lah.
N : Pertanyaannya ternaknya saat itu dijual atau dikubur saat itu?
D : Pada saat itu, pertama kali kena itu karena memang virus baru kita belum tahu caranya sempat ada yang dijual, ada yang dikonsumsi.
N : Punya rasa bersalah tidak menjual tenak babi yang ASF saat itu?
D : Setelah tahu merasa bersalah.
Berita Terkait
Baca Juga
Kuliner Khas NTT, Kombinasi Makan Bihun Goreng Babi deng Sambal Kecap Asin, Lecker Bro |
![]() |
---|
KPK Kantongi Tersangka Kasus Bawang Merah Malaka, DPRD NTT: Jangan Sewenang-wenang |
![]() |
---|
Kuota Ternak NTT Tahun 2023 Masih Tunggu Keputusan Gubernur |
![]() |
---|
Belanja di Pasar Tradisional, Kapolda NTT Dengar Curhatan Pedagang |
![]() |
---|
Mengenal MoriGe, UMKM Binaan Bank NTT yang Merambah Pasar Internasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.