Breaking News

Bencana Alam NTT

Penanganan Bencana Siklon Seroja Makan Korban, Kepala BPBD NTT Dipecat, Bupati Kupang

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (BPBD NTT), Thomas Bangke dicopot dari jabatannya

Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat saat rapat virtual bersama Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo pada Rabu malam. Saat itu, selain dihadiri oleh pemangku kepentingan lintas sektor, juga dihadiri oleh pihak BNPB dan Bupati Kupang Korinus Masneno. 

Pada Rabu, pencarian tim gabungan di Adonara Kabupaten Flores Timur berhasil menemukan 7 korban meninggal sehingga total korban yang ditemukan meninggal dunia menjadi 67 orang. Sementara itu, sebanyak 6 orang dilaporkan masih hilang.

Demikian pula di kabupaten Lembata, pencarian ditemukan sebanyak 4 korban meninggal sehingga total korban meninggal menjadi 32 orang, sementara 35 orang masih hilang.

Berikut di Kabupaten Alor, kembali ditemukan 4 orang sehingga korban meninggal menjadi 25 orang dan 20 orang dikabarkan masih hilang. Di Kabupaten Malaka bertambah 1 korban meninggal sehingga total korban meninggal dunia menjadi 4 orang.

Tambangan korban meninggal di Kabupaten Kupang menjadi 5 orang dari sehari sebelumnya dilaporkan 1 orang. Demikian pula di Kabupaten Sabu Raijua dilaporkan 2 orang meninggal dunia, sementara di Kota Kupang, Kabupaten Ende dan Ngada dilaporkan masing masing 1 orang meninggal dunia.

Menurut Doni Monardo, evakuasi para korban di Kabupaten Lembata dan Alor masih terkendala cuaca yang kurang bersahabat. Ia berharap situasi semakin dan cuaca makin membaik sehingga mempermudah proses evakuasi.

Saat ini pihak BNPB telah menyiagakan 2 unit helikopter di Maumere Kabupaten Sikka, serta masing masing 1 unit di Kota Kupang dan Waingapu Sumba Timur. Sementara itu, 2 unit lainnya akan tiba besok di Kota Kupang.

Baca juga: Satgas Bencana Adonara Temukan Bayi Perempuan Tersangkut di Akar Kayu dan Orang Dewasa di Kali

Baca juga: Kamsina, Korban Banjir di Adonara Yang Buat Kue Paskah Ditemukan Usai Ritual Adat

Ia berharap, dengan kehadiran helikopter itu akan mengoptimalkan proses evakuasi yang saat ini sedang berjalan.

Menurut Doni Monardo, khusus untuk pencarian dan evakuasi korban di Kabupaten Lembata dan Alor terkendala kurangnya alat berat. Saat ini alat berat tersebut masih dalam proses mobilisasi dan belum tiba di Kabupaten Lembata dan Alor.

Doni juga menyebut saat ini personil TNI AD juga tengah memperkuat posko darurat bencana di semua daerah. Selain itu, TNI AL juga telah mengerahkan kapal laut untuk membantu masyarakat termasuk untuk sisi kesehatan. Sementara itu, TNI AU menyiapkan sejumlah pesawat hercules untuk kebutuhan mobilisasi personil dan logistik.

Saat ini, Menteri Kesehatan juga mengerahkan tim kesehatan ke NTT untuk menangani wilayah wilayah yang terdampak bencana. Instansi pemerintah dan swasta lainnya juga dimobilisasi ke wilayah bencana dengan fasilitasi dari pihak TNI. Doni Monardo menyebut, proses pencarian dan evakuasi serta penanganan pasca bencana membutuhkan tim yang solid dan alat berat yang cukup.

Baca juga: Pengungsi Keluhkan Kelangkaan BBM di Tengah Bencana Ile Ape - Lembata, NTT

Baca juga: Permintaan Korban Banjir Ile Ape Depan Mensos Risma; Dari Excavator Sampai BBM Mahal 

Sementara itu, untuk menghindari sekaligus memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Pemerintah telah mendesain mekanisme sewa rumah keluarga untuk mengurai kepadatan di lokasi penampungan. Selain itu, pihaknya akan melakukan proses penapisan atau screening dengan metode swab antigen di lokasi lokasi penampungan. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)

Berita Bencana Alam NTT

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved