Penemuan Mayat di Nagekeo
Sebelum Ditemukan Gantung Diri Vian Masih Sempat Ikut Persiapan Pekan OMK
Almarhum ROR alias Vian merupakan Ketua OMK di lingkungannya di Kampung Wio, Desa Ngera, Kecamatan Keo Tengah.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo
POS-KUPANG.COM, MBAY - ROR alias Vian seorang guru SMP Negeri 1 Nangaroro sebelum ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri masih ikut kegiatan persiapan menjelang Mbay Youth Day tingkat Kevikepan Mbay, Keuskupan Agung Ende, Minggu (31/8/2025).
Vian ditemukan di sebuah pondok dekat pantai di wilayah Sikusama, Desa Tonggo, Kecamatan Nangaroro, Jumat (5/9/2025) pagi.
Almarhum ROR alias Vian merupakan Ketua OMK di lingkungannya di Kampung Wio, Desa Ngera, Kecamatan Keo Tengah.
Ia dikenal sosok yang aktif berorganisasi mulai dari Orang Muda Katolik (OMK) hingga menjadi anggota Koalisi KOPI.
Ketua OMK Paroki Hati Kudus Yesus Maunori, Kris Kase yang berhasil dikonfirmasi pada Sabtu (6/9/2025) malam mengungkapkan, tiga hari (hari Jumat, Sabtu dan Minggu) menjelang akhir Agustus 2025 lalu, almarhum masih berada bersama rekan-rekan OMK di Paroki Maunori guna mempersiapkan kegiatan Mbay Youth Day tingkat Kevikepan Mbay, Keuskupan Agung Ende.
Baca juga: BREAKING NEWS: Mayat Pria Tak Dikenal Ditemukan Dalam Keadaan Tergantung di Desa Tonggo Nagekeo NTT
"H-7 kemarin di hari Jumat, Sabtu dan Minggu itu beliau masih berada dengan kami. Kami sama-sama bekerja untuk mempersiapkan kegiatan Mbay Youth Day karena kami tuan rumah. Terakhir kami komunikasi itu di hari Sabtu (30/8/2025) malam, waktu itu sekitar jam 9 malam kami ke Nuabosi ambil ubi, sama-sama dengan almarhum. Paginya kami sama-sama pulang sampai ke paroki. Sampai di paroki, beliau keluar kurang lebih jam 8 malam, pamit untuk kembali ke sekolah karena besoknya hari Senin jadi beliau ijin untuk kembali ke Nangaroro untuk sekolah," terang Kris Kase.
Sejak kepulangan almarhum ROR alias Vian pada malam itu dari Paroki Hati Kudus Yesus Maunori, Kris mengaku, dirinya hilang kontak dengan almarhum.
Kris berusaha melakukan kontak ke nomor handphone almarhum bahkan bertanya ke beberapa anggota OMK lainnya pun tidak membuahkan hasil.
Mereka menduga, almarhum tidak mendapatkan ijin dari sekolahnya untuk mengikuti kegiatan pekan Orang Muda Katolik tersebut.
"Banyak teman-teman yang mengira Pak Vian tidak dikasih ijin dari sekolah untuk ikut kegiatan ini, jadi saya secara pribadi berpikir kalau memang seperti itu kita tidak terlalu berpikir jauh, nah, setelah itu kemarin itu sekitar jam 5 sore saat kami masih sibuk dengan kegiatan disini, ada teman-teman yang pulang muat babi untuk kegiatan besok, ketemu di TKP sana, mereka lihat ada banyak, hanya waktu itu sudah ada garis polisi jadi mereka hanya lihat motornya, setelah mereka sampai disini dan kami pantau di grup WA kecamatan itu ada foto almarhum tapi mukanya tidak kelihatan jelas," beber Kris.
Baca juga: BERITA POPULER- Surat Evaluasi Kinerja Sekda Flotim, Penemuan Mayat di Ngada, Warga PTUN-kan Bupati
Meski kondisi almarhum ROR alias Vian sudah mengenaskan dengan kondisi wajah yang sulit dikenali, namun kata Kris Kase, mereka memastikan bahwa itu adalah rekan mereka dari jaket yang dikenakan almarhum.
"Kami tahu baik karena selama sama-sama dengan kami ini beliau pakai jaket yang sama saat ditemukan itu dan kami kenali itu dari dahi masih nampak jelas seperti almarhum, pasti dia karena beberapa hari ini kami kontak tidak pernah respon dan memang dikonfirmasi lagi informasi di grup, bahwa beliau adalah guru SMP Negeri 1 Nangaroro," tambah Kris yang mengaku sempat ikut upacara pemakaman almarhum di Kampung Wio, Desa Ngera, Kecamatan Keo Tengah.
Kris Kase juga mengakui kematian rekan mereka ROR alias Vian masih menyisakan kejanggalan dan meyakini kasus tersebut bukan murni bunuh diri.
"Kalau gantung diri, tidak mungkin pakai tali sepatu," tegas dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.