Bencana Alam NTT

Pengungsi Keluhkan Kelangkaan BBM di Tengah Bencana Ile Ape - Lembata, NTT

Pengungsi Keluhkan Kelangkaan BBM di Tengah Bencana Ile Ape Lembata Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Lembata masih terjadi di tengah p

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Ferry Ndoen
PK/Ricko Wawo
Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Lembata masih terjadi di tengah penanganan bencana banjir dan longsor di wilayah Ile Ape. Saat berdialog dengan Menteri Sosial Tri Rismaharini di Puskesmas Waipukang, Selasa (6/4/2021) kemarin, seorang pengungsi mengungkapkan masalah kelangkaan BBM ini di hadapan Mensos Risma dan Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur 

Pengungsi Keluhkan Kelangkaan BBM di Tengah Bencana Ile Ape Lembata

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM-LEWOLEBA-Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Lembata masih terjadi di tengah penanganan bencana banjir dan longsor di wilayah Ile Ape.

Saat berdialog dengan Menteri Sosial Tri Rismaharini di Puskesmas Waipukang, Selasa (6/4/2021) kemarin, seorang pengungsi mengungkapkan masalah kelangkaan BBM ini di hadapan Mensos Risma dan Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur.

Menurutnya, harga BBM yang dijual eceran mahal dan sulitnya mendapatkan BBM jenis premium dan pertalite jadi masalah dalam mobilitas penanganan bencana banjir dan longsor di Ile Ape. 

"Kita kelangkaan BBM, evakuasi lokal saja susah. BBM di jalan dengan harga melambung, kalau bisa kasi jatah kepada desa agar memudahkan evakuasi," pinta seorang warga pengungsi.

Bupati Sunur menyebutkan sudah beberapa hari ini kapal angkutan minyak dari Larantuka ke Lembata tidak bisa berlayar karena cuaca tidak memungkinkan. 

Namun, dia juga meminta supaya pengecer tidak menjual BBM jenis premium dan pertalite dengan harga yang mahal, apalagi yang dijual itu BBM subsidi. 

Sulitnya BBM di Kota Lewoleba sebenarnya sudah terjadi hampir dua minggu, sebelum bencana alam terjadi.

Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dijual eceran di Kabupaten Lembata melonjak drastis selama seminggu lebih. Harga eceran BBM jenis premium dan pertalite mencapai Rp 25-35 ribu per liter. 

Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur memastikan tidak ada kelangkaan BBM di Kabupaten Lembata. 
"Sebanarnya tidak ada (kelangkaan BBM di Lembata). Ini mungkin operasionalnya (SPBU) yang mungkin tidak beli minyaknya," kata Bupati Sunur saat ditemui usai acara launching Kampung Tangguh Nusantara di desa Waijarang, Kecamatan Nubatukan, Sabtu (3/4/2021) sore atau sehari sebelum bencana alam.

Menurut Bupati Sunur, stok BBM di Pertamina selalu ada. Kuota untuk Kabupaten Lembata tidak berubah. Angkutan BBM untuk dua perusahaan yang menyuplai BBM untuk tiga SPBU di Lembata juga juga sudah dibagi menjadi dua kapal untuk masing-masing perusahaan.

"Tinggal saja siapa yang bisa membeli (BBM) untuk menampung," katanya.
Dia juga sudah berkoordinasi dengan BPJ Migas terkait penanganan penjualan BBM eceran di Kabupaten Lembata. 

"Kemarin ada trouble (masalah) angkutan sedikit, pemerintah sudah atasi, sudah pelajari dan satu dua hari kemarin Pertamina minta untuk secepatnya (diatasi)," katanya.

Baca juga: Jenazah Almahrum Deno Kamelus, Mantan Bupati Manggarai Diantar Resmi Pemda Mabar dari Labuan Bajo

Lebih jauh, dia memastikan pemerintah akan menertibkan para pengecer yang menjual BBM dengan harga yang tinggi sampai harga kembali normal lagi seperti sebelumnya. Pemerintah, kata Bupati Sunur, juga tidak menganjurkan untuk menjual BBM bersubsidi karena memang dilarang sama sekali.

Baca juga: Kamsina, Korban Banjir di Adonara Yang Buat Kue Paskah Ditemukan Usai Ritual Adat

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved