5 FAKTA Menantu di Sidoarjo Tega Tusuk Kemaluan Mertua Pakai Gunting, Gara-Gara Utang Rp 3 Juta!
5 Fakta Menantu di Sidoarjo Tega Tusuk Kemaluan Mertua Pakai Gunting, Begini Pengakuannya!
POS-KUPANG.COM | SIDOARJO - 5 Fakta Menantu di Sidoarjo Tega Tusuk Kemaluan Mertua Pakai Gunting, Begini Pengakuannya!
Salah satu fakta terbarunya adalah Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji murka mengetahui kekejian Totok Dwi Praseto (25) membunuh mertuanya Siti Fadilah (48).
Tampak dalam video keterangannya Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji menyebut kata 'jahanam' untuk pelaku.
Meski mengaku menyesal, penyidik masih agak ragu dengan pernyataan Totok itu.
Berikut ulasan selengkapnya fakta-fakta terbaru kasus menantu bunuh ibu mertua di Sidoarjo, yang dirangkum SURYA.co.id.
• KRONOLOGI Lengkap Pelajar di Kupang Timur NTT Aniaya Ibu Kandung Gegara Lambat Siap Baju Hangout
• BREAKING NEWS: 7 Warga Bokong Dilarikan ke RS, Alami Gejala Keracunan Usai Konsumsi Daging Babi
• Gadis 17 Tahun Tega Tendang Kepala Ibu Kandung yang Guru, Gara-Gara Terlambat Siapkan Baju Hangout
• GEGER Foto Mesum Pak Kades dan Sekdes di Rote Ndao Berpelukan Tanpa Busana, Beredar di Grup WhatsApp
1. Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji Murka Sebut 'Jahanam'
Ya Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji murka mengetahui kekejian Totok Dwi Praseto (25) membunuh mertuanya Siti Fadilah (48).
Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji sampai menyebut kata 'jahanam' untuk menggambarkan kekejian menantu ke mertuanya ini.
Hal ini beralasan karena pembunuhan yang dilakukan Totok sangat keji.
Totok tak hanya mencekik dan membanting tubuh mertuanya, tetapi juga menusuk-nusukkan gunting ke kemaluan mertuanya.
Peristiwa tragis itu berlangsung saat Bapak satu anak yang tinggal di Perum Pasegan Asri, Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo tersebut datang ke rumah mertuanya di Desa Ganting, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, Rabu (26/2/2020) sekira pukul 09.00 WIB.
Dia bermaksud meminjam uang Rp 3 juta.
Karena tidak dikasih, dia kalap. Leher ibu mertuanya itu dicekik, kemudian tubuhnya dibanting ke lantai.
Setelah korban tergeletak, kepalanya dipukul menggunakan miniatur kapal yang terbuat dari keramik di kepala belakang.
Setelah itu, korban masih bergerak-gerak lagi, tersangka lalu menyeretnya ke dapur.