TOPIK
Imigran Terdampar di Rote Ndao
-
Denison Moy menyayangkan ketiadaan armada laut baik dari TNI AL maupun Polairud Polda NTT untuk menjaga laut Selatan, Pulau Rote
-
Sementara dari hasil identifikasi dan pemeriksaan terhadap enam imigran China dan lima ABK, satu imigran China adalah perempuan.
-
Nelayan kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Bhabinkamtibmas Desa Batutua, Aipda Edy Suryadi, sekitar pukul 08.40 Wita.
-
Saat ditangkap, jelas dia, kapal yang dibawanya sudah masuk wilayah Australia, tinggal 24 mill laut lagi sampai ke daratan.
-
Belum ada informasi yang pasti terkait penyebab pasti kedatangan mendadak WNA ini di perairan Kabupaten Rote Ndao.
-
Penyerahan ini dilakukan karena kewenangan penanganan lanjutan terhadap ke-44 WNA tersebut berada di bawah Imigrasi Kupang.
-
Para imigran diberangkatkan menggunakan jasa pelayaran KMP Garda Maritim 3 di Pelabuhan ASDP Pantai Baru.
-
Dari pemeriksaan awal, diketahui bahwa 39 di antaranya diduga warga negara Bangladesh, sedangkan sisanya adalah Rohingya dari Myanmar.
-
Sebab imigran gelap tidak serta merta mendapat suaka atau negara ketiga yang menerima mereka menjadi pendatang disana.
-
Setelah makan, Anggota Polres Rote Ndao mulai menghitung para imigran satu per satu untuk memastikan jumlah tetap sama.
-
Diketahui, ke-44 imigran bersama dua unit kapal yang ditumpangi itu terdampar pada dua lokasi berbeda di Kabupaten Rote Ndao.
-
Dikatakan Kapolres Mardiono, prosedur keberangkatan menuju Australia, para imigran memperoleh informasi dari akun tik-tok.
-
Dia mengatakan dari hasil pengambilan keterangan sementara, para imigran berkewarganegaraan Bangladesh berjumlah 36 orang, sisanya dari Myanmar.
-
Saat itu, warga hanya bisa mendorong kapal tersebut dan bersama para imigran datang ke rumah Ketua RW setempat, Reflon Saek.
-
Video pendek disertai degan foto itu diunggah aku instagram @ntt.update pada Selasa, 9 Juli 2024 sekira pukul 12.00 Wita.
-
Informasi terdamparnya imigran itu juga diposting warganet di platform media sosial yang memperlihatkan kapal dalam kondisi miring di pantai
-
Dua imigran China itu diduga berlayar ke Australia secara ilegal dari Perairan Maluku Barat Daya menuju Darwin. Mereka menggunakan kapal kayu.
-
Dia juga mengapresiasi masyarakat nelayan yang telah memberi informasi kepada pihak keamanan untuk melakukan proses penangkapan.
-
Sekira tinggal 2 kilometer dari daratan besar Australia, kedua imigran China, ABK dan kapal ditangkap oleh otoritas Australia.
-
Sesuai informasi yang dihimpun penulis di lapangan, diduga imigran gelap itu berasal dari China dengan jumlah dua orang.
-
Kapal asing iti diperkirakan berukuran panjang 5 meter dan lebar 3 meter. Kapal itu berwarna dasar putih dengan les biru di pinggirnya.