Imigran Terdampar di Rote Ndao
Ini Rute Berlayar 44 Imigran Bangladesh-Rohingya Menuju Australia, Agen Diberi Imbalan Rp 172 Juta
Dikatakan Kapolres Mardiono, prosedur keberangkatan menuju Australia, para imigran memperoleh informasi dari akun tik-tok.
Penulis: Mario Giovani Teti | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti
POS-KUPANG.COM, BA'A - Sebanyak 44 imigran asal Bangladesh dan Rohingya (Myanmar) yang diamankan di Aula Wirasatya Mapolres Rote Ndao diketahui berlayar menuju Australia dari Pantai Selatan, Jawa Barat.
Kapolres Rote Ndao, AKBP Mardiono mengisahkan sesuai penuturan salah satu imigran bahwa semula tujuh imigran berangkat dari Malaysia ke Jakarta pada tanggal 9 Mei 2024.
"Di Jakarta, mereka (imigran) ditampung pada sebuah hotel di lantai 19. Menurut keterangan mereka," ungkap Kapolres Mardiono saat diwawancarai, Selasa, 9 Juli 2024.
Dikatakan Kapolres Mardiono, prosedur keberangkatan menuju Australia, para imigran memperoleh informasi dari akun tik-tok.
"Setelah beberapa hari, mereka berangkat menuju Bandung dan ke arah pantai Selatan Jawa Barat," tutur Kapolres Mardiono.
Dan di sana, tambah dia, para imigran sudah ditunggu oleh satu kapal kayu dan imigran yang lain sudah berkumpul di lokasi tersebut.
"Tiga hari, tiga malam mereka berlayar dari perairan Selatan Jawa Barat menuju ke Australia, sampai di perbatasan Australia, mereka ditangkap oleh pihak Australian Border Force atau ABF," kata Kapolres Mardiono.
Menurut keterangan dari salah satu imigran, tambah dia, mulanya para imigran Bangladesh-Rohingya berangkat dari Jawa Barat bagian Selatan sebanyak 72 orang ditambah dua awak kapal Warga Negara Indonesia (WNI). Dua WNI tersebut merupakan pengurus yang membawa 72 imigran.
"Kita masih dalami siapa yang mengurus para imigran ini dan indikasinya menurut kesaksian para imigran, dua pengurus ini adalah Warga Negara Indonesia," pungkas Kapolres Mardiono.
"Kapal kayu dan dua orang Warga Negara Indonesia itu saat ini ditahan oleh pihak Australia. Tapi kita tetap dalami," lanjut dia.
Lebih kata Kapolres Mardiono, selama 18 hari ke-72 imigran ditahan di kapal ABF begitu pula kapal kayu yang dibawa dari Jawa Barat itu ditahan oleh ABF.
Baca juga: BREAKING NEWS: 44 Imigran Asal Bangladesh dan Rohingya Terdampar di Sonimanu Rote Ndao
"Selanjutnya, ke-72 imigran ditolak kembali ke Indonesia, kapal mereka ditukar oleh pihak Australia. Setiap kapal ditumpangi 22 imigran. Jadi dua kapal yang sudah terdampar di Rote," beber Kapolres Mardiono.
"Mereka diajari cara mengemudikan kapal yang diberikan oleh pihak Australia. Mereka juga sama sekali tidak mengantongi identitas, semua disita oleh agen atau pengurus," terang Kapolres Mardiono.
Untuk imbalannya, para imigran Bangladesh-Rohingya memberi upah kepada pengurus yang mengantar ke Australia senilai 20 Ribu Ringgit dan tambahan 30 Ribu Ringgit. Proses pembayarannya dua kali.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.