Imigran Terdampar di Rote Ndao

Polres Rote Ndao Dapati Imigran Bangladesh-Rohingya di 2 Lokasi Berbeda, 5 WNA Sempat Hadang Mobil

Dia mengatakan dari hasil pengambilan keterangan sementara, para imigran berkewarganegaraan Bangladesh berjumlah 36 orang, sisanya dari Myanmar.

Penulis: Mario Giovani Teti | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/MARIO TETI
Kapolres Mardiono saat diwawancarai di Aula Wirasatya Mapolres Rote Ndao bersama para imigran dari Bangladesh dan Rohingya. Selasa, 9 Juli 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti

POS-KUPANG.COM, BA'A - Tim Pengawasan Orang Asing atau Timpora di Kabupaten Rote Ndao mendapati 44 imigran dari Bangladesh dan Rohingya (Myanmar) terdampar di pesisir pantai pada dua lokasi berbeda di Kabupaten Rote Ndao.

Hal ini disampaikan oleh Kapolres Rote Ndao, AKBP Mardiono saat diwawancarai, Selasa, 9 Juli 2024.

Dia mengatakan dari hasil pengambilan keterangan sementara, para imigran berkewarganegaraan Bangladesh berjumlah 36 orang, sisanya dari Myanmar.

Kapolres Mardiono mengatakan, penemuan imigran itu bermula dari laporan dari Penjabat Kepala Desa Sonimanu, Melkior Saek yang menyampaikan bahwa pada Senin, 8 Juli 2024 terdapat sebuah kapal yang terdampar di pesisir pantai desa tersebut.

Terdamparnya satu unit kapal imigran itu tepatnya di Pantai Fufano Desa Sonimanu, Kecamatan Pantai Baru, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi NTT.

"Saat diperiksa ditemukan ada 22 orang warga negara asing yang ada di dalam kapal tersebut. Semuanya berjenis kelamin pria dan berasal dari Bangladesh," pungkas Kapolres Mardiono.

Tak berselang lama, lanjut dia, terdapat pula laporan yang masuk yang menyatakan bahwa ditemukan ada lima WNA yang menghadang sebuah mobil pikap yang hendak menuju Pelabuhan ASDP Pantai Baru.

"Kendaraan itu dikendarai oleh warga bernama Roy Tudunga dihadang di jalan tepatnya di Dusun Pokobatun, Desa Pengodua di Kecamatan Rote Timur dan mereka meminta tumpangan," tutur Kapolres Mardiono.

Lima WNA tersebut, semuanya berjenis kelamin laki-laki dan mengaku dari Rohingya Myanmar. Saat ini kelimanya sudah di Mapolres Rote Ndao.

Kemudian, tambah Kapolres Mardiono, laporan kembali muncul, ditemukan lagi kapal terdampar di pesisir pantai Dusun Danolon, Desa Mukekuku, Kecamatan Rote Timur, dengan jumlah WNA sebanyak 17 orang.

Belasan orang itu terdiri dari dua orang WNA asal Myanmar dan 15 dari Bangladesh.

Menurut pengakuan dari Seorang WNA asal Myanmar Muhammad Aziz usai dimintai keterangan bahwa mereka sudah masuk ke wilayah perairan Australia, kemudian dihadang oleh Australia Border Force dan menyuruh untuk kembali.

Baca juga: Pemkab dan Polres Rote Ndao Diminta Usut Tuntas Kasus Imigran Asal Bangladesh dan Rohingya

"Mereka lalu diberikan makanan, berupa air mineral dan life jacket untuk kembali ke Indonesia," pungkas Kapolres Mardiono.

Proses selanjutnya akan diproses oleh pihak Imigrasi Kupang dan Polres Rote Ndao seperti pemeriksaan dan kebutuhan lainnya.

Diketahui, untuk kapal yang ditumpangi imigran, satu kapal yang terdampar di Pantai Baru berbahan dasar aluminium dan satu lagi yang terdampar di Rote Timur berbahan dasar fiber.

"Kapal itu sama, hanya beda bahan dasar, kapasitas mesin diperkirakan 30 GT," ujar Kapolres Mardiono. (rio)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved