Manggarai Barat Terkini
Hari Pertama Festival Golo Koe Tahun 2025, Ayuni Praise Kecewa Panitia
Sebagai penampil pertama dalam pembukaan Festival Golo Koe Tahun 2025 di Pelabuhan Marina Labuan Bajo, Ayuni Praise kecewa.
POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Sebagai penampil pertama dalam pembukaan Festival Golo Koe Tahun 2025 di Pelabuhan Marina Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Ketua Sanggar TaTe Kind Art, Ayuni Praise kecewa terhadap lighting yang disiapkan panitia.
Menurut Ayuni Praise, tampilan lighting kurang mendukung ke arena penampilan saat sanggarnya tampil dihadapan banyak penonton, Minggu (10/8/2025).
"Saya kecewa sekali karena dari tahun lalu ada kesalahan yang tidak diperbaiki panitia yaitu lightingnya," ungkap Ayuni, dengan nada kesal.
Ayuni menyampaikan untuk memberikan penampilan terbaik, Sanggar TaTe Kind Art berlatihan sampai malam hari.
"Kami harus siapkan kostumnya, pakai makeup nya, terus tampil malamnya saat pertunjukan cuman pertunjukan tujuh menit, kami tidak puas karena lampu tidak menyala," katanya.
Dirinya mengaku lampu untuk menyoroti penari baru menyala menjelang akhir penampilan, sekira dua atau tiga menit sebelum penampilan berakhir.
"Itu buat penari di dalam tu kesusahan melihat, dan tadi kalau kaka perhatikan mereka sempat baku tabrak di dalam karena lampu tidak menyala, karena jumlahnya banyak," kata Ayuni.
Malam pembukaan Festival Golo Koe Tahun 2025, memberikan ruang kolaborasi bagi Sanggar SMK Negeri 3 Komodo dan Sanggar TaTe Kind Art.
"Kami membawakan pertunjukan Tarian Tiba Meka dan tarian kreasi Bahaduri yang berarti gaga berani," kata Ayuni.
Ayuni mengatakan Bahaduri dalam bahasa Indonesia artinya gagah, bersifat ksatria, bersifat berani.
"Meskipun perempuan yang menari, tetapi kami tetap tunjukan sifat berani, jadi tidak harus laki-laki yang menari," ujarnya.
Dikatakan Ayuni, jumlah peserta dalam tarian kolosal tersebut 20 penari perempuan.
Disaksikan TRIBUNFLORES.COM, pertunjukan tarian Bahaduri diawali segmen masuk beberapa perempuan membawa tongkat ke tengah arena pertunjukan.
Selanjutnya diiringi musik, mereka mulai melenggak-lenggok sesuai koreografi yang sudah dilatih.
Riuh suara penonton dan tepuk tangan memberi rasa kagum para penonton yang menyaksikan pertunjukan tersebut.
Para penari anggun dan necis mengenakan baju hijau berpadu sarung Manggarai, dan hiasan mahkota di kepala. (moa)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.