Imigran Terdampar di Rote Ndao

Kapolres Rote Ndao Ungkap Kronologi 6 Imigran China Terdampar 

Nelayan kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Bhabinkamtibmas Desa Batutua, Aipda Edy Suryadi, sekitar pukul 08.40 Wita.

Penulis: Mario Giovani Teti | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO-POLRES ROTE NDAO
IMIGRAN ASAL CHINA - Personel Polres Rote Ndao saat mengamankan ke-6 imigran China dan para awak kapal di Mapolres Rote Ndao. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti

POS-KUPANG.COM, BA'A - Kapolres Rote Ndao, AKBP Mardiono mengisahkan kelima awak kapal membawa keenam imigran asal China melakukan pelayaran dari Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, Provisi Sulawesi Tenggara pada Kamis, (24/4/2025) lalu.

"Mereka berlayar menggunakan kapal bernama SIRISI-PASRA 007 dengan tujuan Australia. Namun, kapal mereka tertangkap oleh otoritas perbatasan Australia (ABF) pada 29 April dan kemudian dibakar oleh ABF karena seluruh penumpangnya tidak memiliki dokumen," ucap Kapolres Mardiono.

Setelah ditahan dan diperiksa, lanjutnya, pada 4 Mei 2025, para imigran ada awak kapal dilepas dan diberi kapal fiber tanpa identitas oleh pihak ABF untuk kembali ke Indonesia, tepatnya ke wilayah Rote Ndao. Mereka juga dibekali dengan kompas, peta laut perbatasan, makanan, dan bahan bakar secukupnya.

Pada Minggu, (4/5/2025) pagi, kapal fiber yang ditumpangi para imigran China tersebut pertama kali terlihat oleh nelayan di sekitar perairan Batutua, Kecamatan Rote Barat Daya.

Nelayan kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Bhabinkamtibmas Desa Batutua, Aipda Edy Suryadi, sekitar pukul 08.40 Wita.

Baca juga: BREAKING NEWS : 6 Imigran Asal China Terdampar di Rote Ndao, Satu Perempuan

"Mendapat laporan dari warga setempat, kami bertindak cepat. Saya bersama personel dari Unit Sat Intelkam dan Unit Tipiter Satreskrim langsung terjun ke lokasi dan mengamankan kapal serta mengevakuasi seluruh penumpang ke Pelabuhan Rakyat Oebou," jelas Kapolres Mardiono.

Ditambahkannya, saat ini masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap seluruh awak kapal dan para imigran. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak Imigrasi Kupang untuk penanganan lebih lanjut sesuai prosedur hukum yang berlaku.

Ia juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan pengawasan di wilayah perairan yang rawan menjadi jalur masuk imigran gelap. (rio)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved