Sikka Terkini
Solar di Sikka Habis, Antrean Truk Mengganggu Jalan Umum
Kelangkaan BBM jenis solar masih terus terjadi di daerah di NTT. Antrean kendaraan mengular di SPBU-SPBU.
"Susah sekali. Satu minggu kita cuma satu kali isi saja. Itu isi 500 ribu, itu sekitar 70-an liter. Jalan cuma dua hari saja, lima hari lainnya tidak," jelas Makir.
Dari kondisi ini, ia mengatakan tak hanya dirinya yang terganggu untuk penghasilan, para pengumpul pasir di Sungai Noeleke juga berdampak karena armada angkut tidak bisa mengangkut pasir karena kelangkaan solar ini
"Mereka sekarang susah juga, Jadi untuk kondisi ini saya berharap kalau bisa ya stoknya lebih banyak dari tahun-tahun lalu. Kan yang tahun lalu itu bensinnya yang macet. Nah ini kelangkaan kan solar, " jelasnya.
Solar Dibatasi
Hendrik Pekambani mengeluhkan kondisi antrean Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Waingapu, Sumba Timur.
Kepada Pos Kupang, Selasa (18/11) ia mengatakan, akibat kondisi tersebut dalam seminggu ia menghabiskan tiga hari untuk mengantre BBM jenis solar, dan tiga hari untuk bekerja.
Hendrik bercerita, dua bulan terakhir antrean semakin panjang. Ia menduga setelah SPBU Kambaniru terbakar akibat percikan api pada 5 Oktober lalu.
“Mohon situasi ini dibuat normal kembali. Secepatnya. Kita masyarakat butuh pelayanan cepat,” kata Hendrik saat ditemui sedang mengantre di SPBU Kilo 2, Kelurahan Hambala.
Di SPBU Kilo 2 tersebut, Hendrik mengantre kurang lebih di jarak 2 kilometer dari nozel SPBU. Ia mengatakan, situasi itu diperberat oleh pembatasan kuota solar yang diterapkan Pemerintah Daerah Sumba Timur. Saat ini mereka hanya bisa mengisi 60 liter per hari.
Bagi sopir truk yang sering ke wilayah selatan Sumba Timur, terutama ke Lahiru dan Kakaha ini tidak cukup dengan 60 liter. Kadang, kata dia, mereka harus membeli lagi di pinggir jalan.
“Kami yang ke daerah selatan ini tidak bisa 60 liter,” katanya.
Karena itu, ia meminta pemerintah daerah agar meninjau kembali surat edaran tersebut meski ia tahu maksudnya baik. Pembatasan itu dinilainya menyulitkan para sopir.
Penanggung Jawab SPBU Kilo 2 Hambala, Papi mengatakan, pihaknya menjalankan surat edaran Pemerintah Daerah Sumba Timur. Bahkan sekarang, kata dia, mereka mencatat secara manual kendaraan yang sudah mengisi BBM jenis solar dan pertalite bersubsidi.
“Di sini kita pakai manual. Tidak pakai rekaman itu. Kita mau deteksi. Kalau lebih dari 60 liter kita akan beri surat peringatan,” katanya. Seraya menambahkan, saat ini SPBU Kilo 2 memasok 16 ribu liter pertalite dan solar per hari.
Sebelumnya, pemerintah daerah menerbitkan surat edaran terkait pengendalian BBM bersubsidi. Dalam surat edaran bernomor EK. 541/1506/VIII/2025 itu tertulis untuk mencegah penimbunan dan kelangkaan BBM di Sumba Timur, sekaligus memastikan penyaluran tepat sasaran.
| Pekerja Seks di Sikka Buka Tarif Rp 300 Ribu Hingga Rp 500 Ribu |
|
|---|
| Marak PSK di Sikka, Pemilik Hotel Kerja Sama dengan Pelaku Prostitusi |
|
|---|
| 5 SPBU di Sikka Kehabisan Solar, Antrean Kendaraan Mengular |
|
|---|
| 13 Perempuan Open Bo Diamankan di Sikka, Terinveksi Spilis dan HIV AIDS |
|
|---|
| Polres Sikka Tetapkan YT Sebagai Tersangka Kasus TPPO di Kabupaten Sikka |
|
|---|
