NTT Terkini
Anggota Komisi V DPRD NTT Soroti Buruknya Fasilitas UPTD Latnakes
Sorotan ini disampaikan setelah ia menerima informasi ihwal kondisi sarana prasarana dari gedung Latnakes.
Ringkasan Berita:
- Anggota DPRD NTT soroti kondisi fasilitas UPTD Latnakes
- Fasilitas dinilai tidak layak dan jauh dari standar pelayanan
- Kepala UPTD Latnakes akui sejumlah fasilitas rusak
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Anggota Komisi V DPRD Nusa Tenggara Timur (NTT), Kasimirus Kolo, menyoroti kondisi fasilitas di UPTD Pelatihan Tenaga Kesehatan (Latnakes) NTT yang dinilai tidak layak dan jauh dari standar pelayanan.
Sorotan ini disampaikan setelah ia menerima informasi ihwal kondisi sarana prasarana dari gedung yang berada di Kelurahan Liliba Kota Kupang itu.
Politisi NasDem itu menegaskan, pembenahan fasilitas mutlak dilakukan agar Latnakes mampu menjadi pusat pelatihan yang representatif sekaligus menarik minat banyak pihak untuk memanfaatkan gedung dan fasilitas yang ada.
“Latnakes itu merupakan salah satu sumber PAD. Apalagi dengan target besar, maka harus didukung dengan perbaikan fasilitas yang layak, SDM, logistik pendukung serta anggaran yang cukup. Jika tidak, sama saja. Mereka tertatih-tatih dengan beban target yang besar,” ujarnya, Rabu (19/11/2025).
Baca juga: Komisi V DPRD NTT Ingatkan Dokter Tak Lepas Tanggung Jawab Usai Dibantu Pemerintah
Ia meminta pemerintah melakukan perhitungan kebutuhan secara rasional, terutama melalui analisis biaya dan manfaat agar anggaran yang digelontorkan seimbang dengan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dibebankan.
“Harus analisis berdasarkan potensi agar anggaran bisa terserap dengan baik untuk kebutuhan pemasukan PAD,” katanya.
Terkait gedung mangkrak yang hingga kini belum diperbaiki, Kasimirus yang juga anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD NTT kembali mendesak pemerintah agar segera bertindak.
“UPTD yang dibebankan untuk memberikan kontribusi PAD harus disiapkan fasilitas pendukung yang memadai,” kata dia.
Sementara itu, Kepala UPTD Latnakes NTT, Hermina Legimafani, bersama staf, Senin (17/11), menunjukkan langsung kondisi fasilitas Latnakes yang tampak kusam dan tidak terawat.
Hermina menunjukkan sejumlah fasilitas di gedung itu yang memprihatinkan. Dari toilet hingga ruang kamar yang mulai termakan usia. Padahal, UPTD ini diberi target pendapatan asli daerah (PAD) hingga Rp 3 miliar.
Kepala UPTD Latnakes NTT, Hermina Legimafani, mengungkapkan bahwa asrama pelatihan, yang seharusnya menjadi sumber utama PAD, tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal. Tiga asrama berdesain menyerupai kamar hotel kini hanya bisa digunakan sebagian karena toilet rusak dan AC tidak berfungsi.
“Kami terpaksa menginapkan tujuh atau delapan peserta di hotel karena penginapan tidak cukup. Dari sisi pendapatan, kita rugi karena seharusnya uang itu masuk ke daerah,” ujar Hermina, Senin.
Padahal, potensi pendapatan sangat besar. Dia menyebut, sebetulnya target yang dipatok bisa terpenuhi dengan berbagai kegiatan pelatihan, dari pemerintah maupun instansi lainnya.
Selain asrama, sejumlah fasilitas pendukung juga rusak, termasuk genset yang sudah lama tidak berfungsi padahal sangat diperlukan saat terjadi pemadaman listrik.
Fasilitas dapur minim, meja tambahan belum tersedia, atap selasar mulai rapuh dan bocor, bahkan printer pun tidak ada karena sudah rusak.
“Printer saja kami kesulitan karena sudah rusak. Kami akan mengajukan permohonan perbaikan. Semoga ada anggaran yang dialokasikan,” kata Hermina. (fan)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Anggota-Komisi-V-DPRD-NTT-Kasimirus-Kolo-ketika-diwawancarai.jpg)