Dosen Unimor Beri Pelatihan Penggunaan Aplikasi Belajar Mandiri English Study di SMPN Sekon

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon 

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Dosen Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Timor (Unimor) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Sekon di Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kegiatan ini meliputi sosialisasi dan pelatihan penggunaan Aplikasi Belajar Mandiri English Study kepada guru dan siswa di SMPN Sekon.

Dosen pelaksana PkM ini yakni; Desta Gloria Siahaan, S.Pd., M.Hum, Febronia Lasi, S.Pd., M.Ed dan Hesni Neno, S.Pd., M.Pd. Kegiatan pengabdian yang dihadiri seluruh guru dan siswa SMP Negeri Sekon.

Saat diwawancarai, Ketua Tim PkM, Desta Gloria Siahaan, S.Pd., M.Hum menjelaskan, kegiatan PkM merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi ini yang wajib yang dijalankan seorang dosen. PkM para Dosen Unimor ini didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Universitas Timor Tahun 2025.

Menurutnya, pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan aplikasi belajar mandiri English Study dan melatih guru dan siswa SMPN Sekon cara menggunakannya. 

"Guru diharapkan mampu mengembangkan bahan ajar sesuai kurikulum dari fitur-fitur yang telah tersedia di aplikasi English Study. Guru dan siswa SMP N Sekon mampu meningkatkan keterampilan membaca, menulis, mendengar dan berbicara Bahasa Inggris di manapun dan kapanpun serta memanfaatkan aplikasi ini mesti tidak mempunyai paket data/internet," ujarnya.

Ia menjelaskan, alasan mendasar SMP N Sekon dipilih sebagai lokasi pengabdian karena lokasinya berada di desa yang jauh dari kecamatan Kota Kefamenanu. Di sisi lain akses untuk menerima les bahasa Inggris belum mumpuni. 

Baca juga: Dosen Unimor Dorong Peningkatan Peran Guru dalam Membentuk Karakter Anak

Selain itu, proses pembelajaran dengan aplikasi English Study menguntungkan secara ekonomis bagi pengguna. Mereka tidak perlu membayar guru les Bahasa Inggris untuk menerima ilmu pengetahuan. 

"Selama ada kemauan untuk belajar, semua bisa berbahasa Inggris," ucapnya.

Desta menerangkan, belajar mandiri adalah kegiatan belajar yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab oleh individu. Belajar mandiri dapat dilakukan dengan merencanakan, memantau, dan mengevaluasi kegiatan belajar menggunakan aplikasi English Study. 

Kelebihan dari aplikasi in yakni dapat diakses tanpa jaringan internet (offline) dan Fitur-fitur untuk mengasah keterampilan mendengar, membaca dan menulis melalui soal grammar lengkap. Sementara kekurangan dari aplikasi ini adalah belum dicantumkan fitur “Dictionary” bukan berbahasa Indonesia untuk mengasah keterampilan berbicara. 

Meskipun demikian, fitur tersebut dapat dimanfaatkan untuk mendengar pronunciation kata yang dicari. Dengan aplikasi ini, pengguna dapat belajar dan berlatih bahasa Inggris dengan cara yang interaktif dan menyenangkan. 

"Dengan latihan eksklusif, pengguna akan melatih semua keterampilan linguistik, meningkatkan keterampilan berbicara, mendengarkan, dan membaca. Hasil dari pengabdian menunjukkan seluruh siswa dan guru mampu menggunakan semua fitur-fitur yang ada pada aplikasi English Study," pungkasnya. (bbr)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS