Breaking News

NTT Terkini

Fraksi Demokrat DPRD NTT Beri Catatan Ketat soal Tata Kelola dan Kinerja BUMD

Fraksi Demokrat menyatakan dukungan penuh terhadap penyediaan dana cadangan Rp 250 miliar bagi persiapan NTT sebagai tuan rumah PON

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
BACA - Sekretaris Fraksi Demokrat DPRD NTT, Reni Marlina Un saat membacakan pendapat akhir fraksi tentang tujuh ranperda strategis Pemerintah Provinsi NTT. Senin, (24/11/2025) di Ruang Sidang Utama DPRD NTT 

Ringkasan Berita:
  • Fraksi Partai Demokrat DPRD NTT memberi sejumlah catatan terhadap tujuh Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda)
  • Ketujuh Ranperda tersebut merupakan instrumen penting dalam memperkuat tata kelola pemerintahan
  • Demokrat menyoroti ketergantungan pendapatan daerah pada transfer pusat, realisasi PAD yang masih rendah

 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Fraksi Partai Demokrat DPRD NTT memberi sejumlah catatan terhadap tujuh Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) dalam Sidang Paripurna di Gedung DPRD NTT, Senin (24/11/2025).

Sekretaris Fraksi Demokrat, Reni Marlina Un menyebut pihaknya menyampaikan pelbagai 
catatan kritis terkait tata kelola, efektivitas birokrasi, serta kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Ia menyebut ketujuh Ranperda tersebut merupakan instrumen penting dalam memperkuat tata kelola pemerintahan, memperbaiki struktur organisasi perangkat daerah, serta memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi NTT dalam beberapa tahun ke depan.

Pertama, Ranperda Pembentukan Dana Cadangan PON XXII Tahun 2028, Fraksi Demokrat menyatakan dukungan penuh terhadap penyediaan dana cadangan Rp 250 miliar bagi persiapan NTT sebagai tuan rumah PON. 

Namun Fraksi Demokrat mengingatkan adanya tekanan fiskal jika peningkatan PAD tidak berjalan signifikan.

Dalam pandangan tersebut, Demokrat menyoroti ketergantungan pendapatan daerah pada transfer pusat, realisasi PAD yang masih rendah, serta minimnya kontribusi BUMD terhadap pendapatan daerah. 

Baca juga: Fraksi Demokrat DPRD NTT Soroti Akuntabilitas BUMD dan Desak Keberpihakan untuk Rakyat 

“Pembangunan venue, pembinaan atlet, hingga penyelenggaraan PON harus memberikan manfaat ekonomi yang luas dan tidak mengorbankan pelayanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan jaminan sosial,” kata Reni.

Fraksi Demokrat, kata Reni, juga mendorong percepatan penetapan venue, roadmap pembinaan atlet, serta integrasi penyelenggaraan PON dengan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Kedua, Ranperda Perubahan Keempat Perda Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, Fraksi Demokrat menggarisbawahi masih adanya tumpang tindih fungsi OPD, lemahnya koordinasi lintas sektor, serta kualitas SDM yang tidak merata. 

Beban belanja pegawai dinilai masih terlalu besar sehingga mempersempit ruang fiskal pembangunan. Untuk itu, perlu penataan organisasi berbasis analisis beban kerja, penguatan sistem merit, percepatan transformasi digital, hingga evaluasi kinerja OPD secara terukur dan berkelanjutan.

Ketiga, Ranperda Perubahan Bentuk Hukum PT Penjaminan Kredit Daerah NTT menjadi PT Jamkrida NTT (Perseroda). Fraksi Demokrat menilai kontribusi perusahaan terhadap UMKM masih rendah dan tata kelola belum memenuhi standar good corporate governance (GCG).

Sehingga, pemerintah harus memperkuat rekrutmen berbasis profesionalisme, memperluas jangkauan layanan hingga wilayah terpencil, menata struktur organisasi, serta meminimalkan risiko intervensi politik dalam pengambilan keputusan strategis. 

Baca juga: Fraksi Demokrat DPRD NTT Dorong Kemandirian Fiskal dan Tata Kelola Anggaran Produktif

"Penyusunan business plan yang realistis dan peningkatan kolaborasi dengan lembaga keuangan juga dianggap sangat mendesak," ujarnya. 

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved