Sidang Kasus Prada Lucky
Orang Tua Prada Lucky Kejar 17 Terdakwa di Depan Pengadilan Militer Kupang
Insiden itu terjadi seusai persidangan dengan nomor perkara 41-K/PM.III-15/AD/X/2025, yang berlangsung hingga malam hari.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yuan Lulan
POS-KUPANG.COM, KUPANG — Suasana haru bercampur amarah mewarnai halaman depan Pengadilan Militer III-15 Kupang, Selasa (4/11/2025) malam.
Tepat pukul 19.15 WITA, drama emosional terjadi ketika kedua orang tua almarhum Prada Lucky korban tewas dalam kasus penganiayaan di lingkungan TP 834/WM mengejar 17 terdakwa yang baru saja keluar dari ruang sidang menuju mobil tahanan.
Insiden itu terjadi seusai persidangan dengan nomor perkara 41-K/PM.III-15/AD/X/2025, yang berlangsung hingga malam hari.
Saat para terdakwa dikawal menuju mobil tahanan yang terparkir di pintu depan pengadilan, suara tangis dan teriakan keluarga korban pecah, menarik perhatian puluhan anggota TNI dan warga yang berada di sekitar lokasi.
Kedua orang tua Prada Lucky, Sepriana Paulina Mirpey dan Christian Namo, berusaha mendekati para terdakwa yang dijaga ketat aparat.
Baca juga: Ibu Angkat Prada Lucky Ungkap Luka-luka di Tubuh Korban dan Permohonan agar Tak Dipukul Lagi
Dengan air mata yang tak terbendung, Sepriana Paulina Mirpey meluapkan kemarahan dan kesedihannya atas kematian sang anak.
“Anak saya meninggal loh hanya gara-gara tidak jelas! Kalau memang bukan pembunuhan berencana, lalu apa? Itu manusia iblis semua! Di dalam tubuh TNI ada yang begini, itu sudah bukan manusia. Kalau masih dipertahankan, buat apa? Masih banyak yang mau jadi tentara. Mereka biadab, jahat, dan pasti kena karma!” teriaknya dengan nada penuh emosi.
Sepriana Paulina Mirpey terus berteriak di depan mobil tahanan, menyebut bahwa dirinya kehilangan anak akibat tindakan brutal dalam tubuh institusi militer, dan menuntut agar pelaku tidak hanya dihukum secara hukum, tetapi juga diberi sanksi sosial.
“Mereka bikin malu nama TNI! Saya cuma ibu yang kehilangan anak. Jangan lindungi orang-orang seperti itu,” ujarnya sambil menangis histeris.
Sementara itu, Christian Namo, ayah dari almarhum Prada Lucky, juga ikut bersuara lantang di hadapan awak media dan petugas pengadilan.
“Saya ini bukan musuh tentara, Saya juga tentara Tapi anak saya mati, dan saya belum pernah lihat keadilan buat dia. Kalau memang mereka tidak bersalah, hidupkan kembali anak saya!” katanya dengan nada bergetar.
Ia mengaku sudah lelah menunggu keadilan dan merasa kecewa terhadap proses yang menurutnya berjalan lambat.
“Saya datang sore ini karena saya sakit hati. Saya bosan lihat mereka tipu-tipu. Tentara begini lama loh mau tipu saya. Saya tidak tahan lagi,” ungkapnya.
Meski sempat memanas, petugas berhasil menenangkan situasi dan mengamankan kedua orang tua korban agar tidak mendekati area mobil tahanan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/ayah-prada-lucky-mengamuk-di-pengadilan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.