Sidang Kasus Prada Lucky
Perkara Lucky Namo, Prada Richard Bulan Ungkap Penyiksaan Seniornya
Almarhum kemudian menggelepar karena sesak napas. Dalam tradisi militer itu dinamakan tenggelam di daratan.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
Richard disuruh telanjang. Setelahnya saksi 8 diperintahkan untuk mengoles cabai ke kemaluan dan lubang anus. Cabai ulek itu setengah gelas air mineral.
"Kami disuruh bungkuk dan membuka lubang pantat kami. Langsung melumuri cabai, (oleh) letting kami, Egi Kim," kata Richard.
Setelah dilumuri, Richard diperintahkan mengenakan celana. Almarhum kemudian masuk ke ruang staf satu setelah keluar dari ruang pers.
Almarhum datang sendiri. Sementara yang keluar dari ruang pers adalah terdakwa 3 dan Dasi Intel. Keduanya ketemu sekitar pukul 21.30 WITA. Keduanya duduk dilantai.
Terdakwa 3 yang masuk mengira Richard dan almarhum berbohong saat dilakukan pemeriksaan. Terdakwa menendang keduanya di telinga menggunakan kaki kanan lengkap dengan sepatu dinas.
"Kamu tipu saya ya," ucap Richard mengulang pernyataan terdakwa 3.
Selain itu, terdakwa 3 juga memukul dengan fanbel kompresor ke arah tulang ekor sebanyak satu kali. Terdakwa 3 lalu keluar dari ruangan itu.
Sekitar jam 22.00 WITA, datanglah para perwira yakni Danki Kompi A Ahmad Faisal dan Letda Lukman Hakim (saksi 2).
Tidak berselang lama, Danton Ikran Bakti dan Danki Rahmat datang. Selama itu hanya diberi nasihat oleh Danki Rahmat. Kemudian datanglah, terdakwa 9 dan langsung bertanya kemudian sambil memukul menggunakan selang.
"(Masuk) Hormat langsung ambil selang langsung pukul. Di lantai (duduk). Kami satu kompi jadi lima kali (dipukul)," katanya.
Setelah itu terdakwa 9 keluar dan masuklah terdakwa lainnya yakni Emanuel dan langsung memukul. Setelah itu terdakwa lainnya terdakwa 10 juga datang dan masuk untuk memukul dengan selang.
Terdakwa 11 juga demikian. Ia bahkan memukul dan meludahi hingga Richard dan almarhum terkencing. Terdakwa 12 pun melakukan hal yang sama yakni memukul dengan selang.
Para perwira kemudian keluar dari ruang itu. Keduanya diminta untuk mandi sekitar dinihari. Dari kamar mandi dan mengganti pakaian, keduanya masuk lagi ke ruang staf satu.
Disana kami melihat ada Pratu Firdaus, terdakwa Letda Thoriq Singaruju, Danki A
Setelah Letda Thoriq memerintahkan keduanya untuk tiarap dari pintu masuk. Keduanya dicambuk. Keduanya memohon untuk menyudahi siksaan itu.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.