Lewotobi Erupsi

Biaya Pemulihan Erupsi Lewotobi Capai Rp150 M, Donor ‘Hilang’ Setelah Tanggap Darurat

Yayasan CIS Timor Indonesia bersama Save the Children Indonesia menggelar kegiatan Diseminasi Hasil Studi Pembiayaan Respon.

Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/TARI RAHMANIAR ISMAIL
DISEMINASI - Kegiatan diseminasi hasil studi Pembiayaan Respon dan Pemulihan Bencana Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Aula Lantai 2 Hotel Kristal, Jumat (24/10/2025).  

Studi juga memetakan kebutuhan anggaran pemulihan lintas sektor yang mencapai Rp150,5 miliar, mulai dari perumahan, pendidikan, kesehatan, sosial, pemerintahan, infrastruktur, hingga mata pencaharian. 

Porsi terbesar anggaran dibutuhkan pada sektor mata pencaharian karena masyarakat kehilangan kebun, lahan, ternak, dan akses pasar.

Mirisnya, kemampuan fiskal daerah dinilai belum memadai. PAD Flores Timur tahun 2025 (per Oktober) hanya dapat menutupi sekitar 23 persen dari total kebutuhan pemulihan, sementara dukungan donor sudah berhenti setelah masa tanggap darurat. 

Iqbal menegaskan pemulihan tidak bisa dibebankan pada satu pihak saja. Pemerintah pusat, daerah, dunia usaha, lembaga swadaya, hingga organisasi keagamaan perlu mengambil peran sesuai kapasitas.

Reza menambahkan, ruang partisipasi bagi banyak pihak masih sangat terbuka.

“Pemulihan bukan tentang melakukan semuanya sekaligus. Tapi tentang melakukan sesuatu yang berarti, pada waktu yang tepat, di tempat yang tepat, dengan pihak yang tepat,” ujarnya.

Kegiatan ini diakhiri dengan diskusi dan ajakan agar berbagai pemangku kepentingan segera menyusun langkah kolaboratif pemulihan Lewotobi dengan keberpihakan pada masyarakat terdampak, terutama kelompok rentan. (Iar) 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved