Siswa SMP Terjerumus Kasus Prostitusi
Komisi V DPRD NTT Minta Ortu hingga Sekolah Awasi Anak Cegah Maraknya Prostitusi
Kasimirus mengatakan, ia sendiri belum mengetahui alokasi anggaran untuk KPA dari Pemerintah Provinsi NTT.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Anggota Komisi V DPRD Kasimirus Kolo meminta orang tua hingga sekolah agar membantu pengawasan pada anak-anak untuk mencegah maraknya prostitusi.
Kasimirus menanggapi tingginya angka HIV/AIDS di NTT. Salah satu penyumbang penyakit menular ini adalah kalangan remaja. Dia menduga ada kelompok tertentu yang menyediakan jasa prostitusi online.
"Saya punya kecurigaan sama. Kecurigaan saya sama bahwa pasti ada kelompok-kelompok tertentu ya yang selama ini aktif misalnya," kata Kasimirus, Selasa (7/10/2025).
Politikus NasDem itu mengatakan, akibat dari itu maka timbullah penyakit seperti HIV/AIDS. Orang-orang ini bisa menjadi sumber dan turut menyebarkan penyakit tersebut dan semakin tidak terkendali.
Karena itu, bagi dia, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) di NTT maupun Kabupaten/Kota harus bergerak lebih masif dan berkoordinasi dengan para pihak. KPA tidak boleh bekerja secara parsial.
Baca juga: DPRD NTT Minta Proses Hukum Prada Lucky Namo Terbuka, Hindari Kecurigaan Publik
"KPA tidak boleh kerja sendiri, karena menurut saya dari segi sumber daya mereka juga tidak cukup mampu," katanya.
Kasimirus mengatakan, praktik prostitusi semacam ini sifatnya rahasia. Kondisi ini membuat kesulitan dalam pencegahan dan penanganan. Sehingga, perlu kerja keras untuk mendeteksi itu.
"Menurut saya, masalah ini memang masalah kemanusiaan, masalah bersama yang harus ditangani secara kolaborasi ya dengan semua, semua pihak yang berkepentingan," ujarnya.
Dia meminta KPA untuk bekerja sama dengan sekolah untuk mengedukasi pelajar. Tidak sekadar ilmu pengetahuan, tetapi memberi pemahaman tentang bahaya praktik prostitusi liar.
"Mengedukasi tentang bahaya daripada praktik-praktik liar seperti itu, bahayanya bagi generasi dan masa depan anak-anak bangsa, begitu. Itu, itu perlu dilakukan oleh KPA dengan apa, pihak sekolah, orang tua," ujarnya.
Sebab, menurut dia, peran itu sangat penting. Terutama peran orang tua mengawasi anak-anak. Apalagi pada era teknologi seperti saat ini. Banyak informasi dan kecanggihan teknologi yang perlu difilter.
Baca juga: Kepala Sekolah di Kupang Soroti Isu Prostitusi Online
"Orang tua harus mampu mendeteksi, mampu mengikuti, mengamati betul-betul tentang pergerakan anak. Apalagi dengan zaman IT yang sudah canggih begini, orang pegang HP dan lain-lain," katanya.
Dia menyebut ini juga merupakan bagian dari tantangan. Sehingga membutuhkan pengawasan yang lebih ekstra. Tidak harus orang tua memantau setiap saat, tetapi harus ada kecurigaan sebagai upaya pencegahan.
Kasimirus berkata, berbagai pendidikan tentang seks harusnya tidak menjadi tabu. Penjelasan ihwal kehidupan anak, hingga hubungan bebas di luar norma merupakan bagian yang perlu disampaikan.

												      	
				
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.