NTT Terkini
Dialog Jadi Fondasi Utama Kebijakan Ekonomi Kerakyatan, Kemenko PM Gelar "Berdaya Bersama Kupang"
Berdaya Bersama Kupang merupakan kegiatan yang digelar Kemenko PM bersama ratusan pelaku ekonomi kreatif, gig workers,
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) menggelar kegiatan "Berdaya Bersama Kupang" di Kupang NTT.
Berdaya Bersama Kupang merupakan kegiatan yang digelar Kemenko PM bersama ratusan pelaku ekonomi kreatif, gig workers, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta tokoh komunitas dan lintas agama.
Kegiatan ini merupakan upaya menjadikan dialog terbuka dan berkelanjutan bersama seluruh lapisan masyarkat sebagai fondasi utama dalam merumuskan kebijakan ekonomi kerakyatan.
Deputi Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pelindungan Pekerja Migran Kemenko PM, Leontinus Alpha Edison, menegaskan kebijakan yang efektif hanya bisa lahir dari pemahaman mendalam atas aspirasi dan tantangan nyata yang dihadapi masyarakat di lapangan.
“Pemerintah sebagai penyelenggara negara tidak bisa merumuskan kebijakan dari menara gading. Kami di Kemenko PM percaya bahwa kebijakan yang efektif lahir dari percakapan yang tulus dan terbuka dengan masyarakat. Setiap kelompok, mulai dari pelaku UMKM di desa, pekerja kreatif di kota, hingga tokoh komunitas, memiliki aspirasi dan tantangan unik. Tugas kami sebagai penyelenggara negara adalah mendengar, memahami, dan menerjemahkannya menjadi program yang relevan dan solutif, ” ujar Leontinus di Kupang, NTT (1/10).
Leontinus menjadikan acara di Kupang sebagai contoh nyata bagaimana dialog menjadi jembatan antara pemerintah dan warga.
Kegiatan yang melibatkan lebih dari seribu peserta dari berbagai latar belakang tersebut, menurutnya, adalah manifestasi komitmen pemerintah untuk tidak hanya berbicara kepada masyarakat, tetapi berbicara bersama masyarakat.
“Dari dialog di Kupang, kami mendapatkan masukan langsung mengenai tantangan yang dihadapi gig workers dan pelaku ekonomi kreatif, seperti kebutuhan akan kejelasan status kerja, akses terhadap perlindungan sosial seperti BPJS Ketenagakerjaan, hingga standarisasi keterampilan agar bisa bersaing di pasar global,” jelasnya. Masukan-masukan inilah yang menurutnya memperkaya proses perumusan regulasi dan program pemerintah agar lebih tepat sasaran.
Ia menambahkan, pendekatan dialogis memastikan program pemerintah tidak bersifat top-down, melainkan kolaboratif dan partisipatif.
Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan sejak awal, potensi keberhasilan program menjadi lebih tinggi karena adanya rasa kepemilikan bersama dari masyarakat. Model dialog partisipatif ini sudah lebih dulu diuji coba di Palembang, Yogyakarta, dan Bandung.
“Model dialog seperti di Kupang ini akan terus kami perkuat di berbagai daerah. Sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan komunitas lokal adalah cetak biru untuk pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan. Tujuan kami satu: memastikan setiap kebijakan yang kami hasilkan benar-benar berakar dari kebutuhan nyata di lapangan, bukan sekadar asumsi di tingkat pusat,” pungkas Leontinus.
Baca juga: Kemenko PM Buka Lowongan Kerja Terbaru Videographer dan Social Media Spesialis,Ini Cara Daftarnya
“Tujuan kami satu: memastikan setiap kebijakan yang kami hasilkan benar-benar berakar dari kebutuhan nyata di lapangan, bukan sekadar asumsi di tingkat pusat.”
Sebagai informasi, kontribusi sektor ekonomi kreatif di NTT semakin nyata. Perhitungan terakhir menunjukkan nilai tambah ekonomi kreatif tahun 2024 mencapai Rp934,7 miliar, dengan jumlah pelaku kreatif terdaftar sekitar 10.803 orang.
Sementara itu, jumlah UMKM di NTT per Agustus 2025 tercatat 366.473 unit, mayoritas usaha mikro. Dari total tersebut, subsektor kriya/tenun dan kerajinan mendominasi dengan sekitar 71,9 persen atau 7.769 pelaku, disusul kuliner 22,1 persen (2.389 pelaku), dan fesyen 2,8 persen (305 pelaku).
Rangkaian Berdaya Bersama Kupang diawali dengan workshop kewirausahaan yang diikuti ratusan peserta dari kalangan pelaku UMKM, pekerja kreatif, dan freelancer digital.
NTT Terkini
ekonomi kerakyatan
Kemenko PM
Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat
POS-KUPANG.COM
Jumlah Galeri Investasi di NTT Bertambah Jadi 21 |
![]() |
---|
Pengamat Politik Ungkap Penyebab Parpol Sering Terbelah |
![]() |
---|
BERITA POPULER- Kematian Aktifis Lingkungan, DPRD NTT Bicara Soal Pergub 33, Erupsi Gunung Lewotobi |
![]() |
---|
Nelayan Kupang Curi Perhatian di Expo Pekan Desa Cahaya 2025 |
![]() |
---|
Dukung Peningkatan Kualitas Pendidikan, Bank Mandiri Taspen Hadirkan Ruang Belajar Mantap di Kupang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.