Berita Viral

Viral NTT, Aksi Oknum Polisi yang Hajar Kedua Juniornya Tuai Kecaman

Sahabat Tribunners belum hilang trauma kasus penganiayaan yang dialamI anggota TNI alm Prada Lucky Namo. Kini muncul lagi kasus dugaan kekerasan.

Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Yeni Rahmawati
TRIBUNNEWS.COM
ILUSTRASI - seorang anggota polisi Polda NTT diduga melakukan kekerasan fisik terhadap dua juniornya, Sabtu (15/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • kasus dugaan kekerasan yang dilakukan salah satu oknum Polisi Polda NTT yang kembali menjadi sorotan publik.
  • Pasalnya videonya yang melakukan kekerasan berulang kali terhadapnya juniornya tersebut viral di media sosia.
  • Sepertinya Oknum Polisi tersebut secara sadar jika aksinya direkam.
  • Saat itu dirinya menghajar kedua juniornya yang berpangkat Bripda tersebut.

 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Sahabat Tribunners berikut ini Berita Viral NTT yang dilansir dari media sosial.

Isi video berita ViralLokal hari ini dilansir POS-KUPANG.COM dari akun instagram @nnt.update Sabtu (13/11/2025).

Sahabat Tribunners belum hilang trauma kasus penganiayaan yang dialamI anggota TNI alm Prada Lucky Namo.

Kini muncul lagi kasus dugaan kekerasan yang dilakukan salah satu oknum Polisi Polda NTT yang kembali menjadi sorotan publik.

Pasalnya videonya yang melakukan kekerasan berulang kali terhadapnya juniornya tersebut viral di media sosia.

Sepertinya Oknum Polisi tersebut secara sadar jika aksinya direkam.

Saat itu dirinya menghajar kedua juniornya Bripda tersebut.

Baca juga: Viral NTT, Pria Ini Lecehkan Karyawan Indomaret hingga Tunjukkan Kemaluan

Meskipun juniornya meminta untuk tidak lagi memukul, namun dirinya tak peduli dan terus menunjukkan akinya yang terus memukul kedua juniornya tersebut.

Aksi Oknum Polisi Polda NTT tersebut menuai kecaman dari Anggota Komisi III DPR RI, Stevano Riski Adrancus.

Tokoh muda NTT tersebut memberi kecaman keras atas dugaan kekerasan yang dilakukan oleh seorang oknum polisi Polda NTT yang disebut bernama Tarino Tobo Dara terhadap juniornya sesama anggota polisi.

Stevano menilai tindakan tersebut tidak hanya mencoreng nama baik institusi, tetapi juga menunjukkan adanya budaya kekerasan yang harus dihilangkan dari tubuh kepolisian.

“Saya mengecam keras tindakan itu. Polda NTT harus menangani kasus ini secara serius melalui proses hukum yang transparan, serta memberikan sanksi institusi yang tegas kepada pihak yang terbukti bersalah,” tegas Stevano.

Ia menambahkan bahwa penegakan hukum internal adalah langkah penting untuk menjaga integritas Polri.

“Kepolisian harus menjadi tempat yang aman bagi semua anggotanya dan dipercaya masyarakat. Karena itu, tidak boleh ada toleransi terhadap kekerasan di dalam institusi,” ujarnya.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved