Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 6 November 2025, "Mencari dan Membawa Kembali yang Hilang"
Sapi adalah harta benda yang sangat berharga karena bisa digunakan untuk membajak sawah dan menjadi tabungan sebab sewaktu-waktu bisa dijual
Renungan Harian Katolik Suara Pagi
Bersama Pastor John Lewar SVD
Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz
STM Nenuk Atambua Timor – NTT
Kamis, 6 November 2025
Hari Biasa Pekan XXXI
Rm. 14:7-12; Mzm. 27:1,4,13-14; Luk. 15:1-10
Warna Liturgi: Hijau
Mencari dan Membawa Kembali yang Hilang
Pada tahun delapan puluhan, memiliki sapi adalah kebanggaan dan kebahagiaan bagi petani di kampung kami. Sapi adalah harta benda yang sangat berharga karena bisa digunakan untuk membajak sawah dan menjadi tabungan sebab sewaktu-waktu bisa dijual ketika ada keperluan mendesak.
Kehilangan sapi sama dengan kehilangan sebagian hidup. Ketika ada sapi yang hilang karena dicuri, semua warga ikut merasa kehilangan dan akan mencarinya bersama-sama. Ketika sapi ditemukan, kebahagiaan tidak hanya dirasakan oleh sang pemilik saja, tetapi juga oleh seluruh warga.
Dari pengalaman di atas, saya bisa memahami mengapa si gembala meninggalkan sembilan puluh sembilan ekor domba demi mencari seekor domba yang hilang, juga mengapa si perempuan mencari dengan cermat satu dirhamnya yang hilang. Domba adalah peliharaan yang berharga.
Karena sangat berharga, si gembala rela mengorbankan nyawa demi menyelamatkan domba-dombanya dari serangan binatang liar. Ketika malam tiba, gembala dan domba akan tidur di tempat yang sama agar domba-domba itu terhindar dari pencurian. Kendati hanya satu ekor, domba itu sangat berarti bagi hidup si gembala.
Begitu pun dengan perempuan yang kehilangan dirham dan menyalakan pelita untuk mencarinya. Dirham itu sangat berarti baginya. Demikian pula, di mata Allah, tak ada satu pun manusia yang tak bernilai.
Setiap pribadi, betapa pun berdosanya, tetap berharga di hadapan-Nya. Ia tidak menyerah hanya karena kita jatuh, karena nilai kita berasal dari cintaNya, bukan dari kesempurnaan kita.
Perumpamaan ini disampaikan Yesus untuk menjawab kritik para ahli Taurat dan orang Farisi. Mereka mengkritik Yesus karena membiarkan para pendosa dan pemungut cukai duduk bersama Dia dan mendengarkan ajaran-Nya. Para ahli Taurat dan orang Farisi berpendapat bahwa orang baik harus berkumpul dengan orang baik secara eksklusif.
Para pendosa harus dikeluarkan dari kelompok mereka. Namun, Yesus memiliki pandangan yang berbeda.
Yesus mengajarkan bahwa setiap orang berharga di mata Allah, entah itu orang baik atau jahat.
Karena begitu berharga, Allah tidak mau kehilangan satu pun dari mereka. Bagaikan gembala yang mencari dombanya yang hilang atau perempuan yang mencari dengan cermat dirhamnya yang hilang, misi Yesus adalah mencari sampai dapat dan membawa kembali setiap orang yang hilang karena dosa. Itulah Allah kita.
Dia adalah Allah yang penuh belas kasih. Di dunia modern, kita sering merasa “hilang” bukan karena pergi secara fisik, tetapi karena hati kita tersesat dalam layar dan kesibukan. Mungkin kita masih ke gereja, tapi doa kita hambar.
Mungkin kita masih menyebut nama Tuhan, tapi hati kita kosong. Injil hari ini mengajak kita untuk menyadari bahwa Allah tetap mencari kita bahkan di dunia digital ini.
Mencari dan membawa kembali yang hilang adalah misi kita semua. Misi setiap orang Katolik adalah memberikan kesaksian bahwa Allah yang kita imani ialah Allah yang penuh belas kasih.
Marilah kita membangun “komunitas domba” atau “komunitas dirham,” yakni komunitas yang mencari dan membawa kembali yang hilang, komunitas yang bersukacita atas ditemukannya kembali mereka yang hilang.
| Renungan Harian Katolik Kamis 6 November 2025, "Karena Satu Orang Berdosa yang Bertobat" |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Kamis 6 November 2025, "Pertobatan Sejati Membawa Sukacita dalam Surga" |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Rabu 5 November 2025, "Menjadi Murid Yesus yang Sejati" |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Rabu 5 November 2025, "“Memikul Salibnya dan Mengikuti Aku” |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Rabu 5 November 2025, "Ikut Tuhan Berjuang untuk Setia agar Bisa Berkorban" |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/John-Lewar-SVD_005.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.