Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 6 November 2025, "Karena Satu Orang Berdosa yang Bertobat"

Paulus mengingatkan kita semua akan berdiri di hadapan takhta pengadilan Allah dan bahwa setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungjawaban

Editor: Eflin Rote
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik 

Renungan Harian Katolik
Oleh: Bruder Pio Hayon SVD
Hari Kamis Pekan Biasa XXXI
Kamis, 6 November  2025
Bacaan I:  Rom. 14:7-12
Injil: Luk. 15:1-10

“Karena satu orang berdosa yang bertobat”

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Salam sejahtera untuk kita semua. Dalam bacaan hari ini, kita dihadapkan pada dua pesan penting yang saling melengkapi: tanggung jawab kita untuk hidup bagi Tuhan dan sukacita Allah atas pertobatan orang berdosa.

Tema "Karena satu orang berdosa yang bertobat" mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita menghidupi iman kita dan bagaimana kita dapat menjadi agen rekonsiliasi dan sukacita di dunia ini.

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Dalam bacaan pertama (Roma 14:7-12), Paulus menjelaskan bahwa tidak seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak seorang pun yang mati untuk dirinya sendiri. Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan.

Jadi baik hidup maupun mati, kita adalah milik Tuhan. Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan bangkit kembali, supaya Ia menjadi Tuhan baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.

Paulus mengingatkan kita semua akan berdiri di hadapan takhta pengadilan Allah dan bahwa setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungjawaban tentang dirinya sendiri kepada Allah. 

Ini menunjukkan bahwa seluruh hidup kita, baik hidup maupun mati, harus dipersembahkan kepada Tuhan dan bahwa kita akan dimintai pertanggungjawaban atas bagaimana kita menggunakan waktu, talenta, dan sumber daya yang telah dipercayakan kepada kita. 

Sedangkan dalam Injil  Lukas 15:1-10 mengisahkan dua perumpamaan: domba yang hilang dan dirham yang hilang. Keduanya menggambarkan sukacita besar yang dirasakan ketika sesuatu yang berharga ditemukan kembali.

Yesus menegaskan bahwa ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat. Refleksi atas permenungan kita adalah Pertanggungjawaban: Apakah kita menyadari bahwa setiap tindakan kita memiliki konsekuensi dan bahwa kita akan dimintai pertanggungjawaban atas hidup yang telah kita jalani?

Kasih: Apakah kita memiliki kasih dan belas kasihan kepada orang-orang yang tersesat dan membutuhkan pertolongan? Apakah kita bersukacita ketika mereka menemukan jalan kembali kepada Allah?

Misi: Apakah kita aktif terlibat dalam mewartakan Injil dan membawa orang lain kepada Kristus? Apakah kita menjadi agen rekonsiliasi dan membawa sukacita kepada dunia?

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved