Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 6 November 2025, "Pertobatan Sejati Membawa Sukacita dalam Surga"

Sebab hanya dalam dan melalui pertobatan sejati, kita akan memperoleh sukacita surgawi dan mampu bertindak dengan bijaksana. 

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Pater Fransiskus Funan Banusu SVD 

Renungan Harian Katolik
Kamis, 6 November 2025
Oleh: Pater Fransiskus Funan Banusu SVD
(Rm 14:7-12; Mzm 27:1.4.13-14; Luk 15:1-10)

"PERTOBATAN SEJATI MEMBAWA SUKACITA DALAM SURGA"

"Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di Surga karena satu orang berdosa yang bertobat lebih darapada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan." (Luk 15:7).

Tuhan mengasihi kita semua tanpa kecuali. Apalagi sebagai murid Tuhan, kasih itu tampak jelas dalam Diri Tuhan Yesus. Karena merasa dikasihi maka kita harus berani membalas kasih Tuhan dengan pertobatan.

Sebab hanya dalam dan melalui pertobatan sejati, kita akan memperoleh sukacita surgawi dan mampu bertindak dengan bijaksana. 

Sukacita karena menemukan barang berharga yang hilang, Yesus identikkan dengan sukacita besar di Surga karena satu orang berdosa yang bertobat.

Walau kita lemah dan gampang berdosa, Yesus memberi jaminan keselamatan melalui pertobatan. Sebagaimana keslahan dan dosa akan terus terjadi sepanjang hidup demikian juga upaya tobat berlangsung seumur hidup, sekali pun pada titik-titik akhir hidup itu. Kita ingat penyamun yang disalibkan bersama Yesus, ia bertobat pada saat itu juga dan Tuhan Yesus janjikan dia Firdaus bersama dengan-Nya. 

Kasih Allah abadi bagi setiap orang yang mencari pengampunan dari pada-Nya. Datanglah, sebab Allah itu rahim. 

Santo Paulus menegaskan bahwa hidup manusia merupakan hadiah, anugerah dari Tuhan. Namun hidup itu harus dipertanggungjawabkan. Maka selain bersyukur atas anugerah hidup ini, kita tetap mengantisipasi cara hidup yang mendatangkan hukuman.

Hidup yang benar sebagai pengikut Tuhan ialah saling menerima, menghargai dan mengasihi bukan saling membeda-bedakan, saling menghakimi. Hidup ini Tuhan beri untuk kita semua, namun pertanggungjwabannya adalah setiap pribadi. "Demikianlah masing-masing di antara kita akan memberi pertanggungjawaban kepada Allah tentang dirinya sendiri." (Rm 14:12). 

Pertobatan selain membawa sukacita, juga memampukan kita untuk berbuat secara arif dalam hidup. Mempertajam pemahaman spiritual kita bahwa Tuhan baik kepada kita umat-Nya. Maka Pemazmur bermadah demikian, "Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan!" (Mzm 27:13-14).

Transformasi batin dan hidup rohani tak berlangsung sekali, tetapi terus-menerus melalui pertobatan sepanjang hidup. Hidup dan mati kita ada dalam tangan Tuhan. Berkat kebangkitan Kristus, Allah yang rahim menganugerahkan kepada kita kemenangan atas maut.  Didukung oleh pertobatan sejati kita dibebaskan dari kematian kekal.

Kita semua adalah calon pembawa sukacita besar kepada para penghuni Surga (para kudus dan para malaikat) melalui pertobatan kita. Pertobatan sejati membawa sukacita dalam Kerajaa  Surga. Para malaikat ikut bergembira karana satu orang berdosa yang bertobat. 

Selamat beraktivitas hari ini. Tuhan berkatimu semua. (RP. FF. Arso Kota, Kamis/Pekan Biasa XXXI/C/I, 061125)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved