Opini
Opini: Produksi Desa di Atas Ompreng Anak Sekolah
Program ambisius yang dirancang Presiden Prabowo Subianto bertujuan meningkatkan gizi anak sekolah di seluruh Nusantara.
Sehingga kemandirian pakan bukan hanya sebatas teknis, melainkan strategi biologis nasional dengan cara mengurangi ketergantungan impor dan memastikan pasokan protein hewani tetap stabil untuk menyuplai dapur MBG.
Dapur MBG tidak hanya menangani masalah ketersediaan bahan baku protein hewani, tetapi juga menjaga mutu dan keamanan pangan.
Sifat dari protein hewani yang rentan terhadap pembusukan dan kontaminasi mikroba.
Dapur MBG juga harus memenuhi standar hiegenis yang ketat. Oleh karena itu, diperlukan keterlibatan pihak akademisi baik dari perguruan tinggi dan Lembaga penelitian untuk ikut mendampingi masyarakat dalam penerapan standar keamanan pangan.
Dengan adanya kerja sama dalam pengawasan yang tepat, maka kita bisa memastikan program MBG dapat memberikan makanan yang bergizi dan aman untuk tumbuh kembang anak bangsa.
Sesungguhnya, program MBG merupakah gerakan biologis sekaligus ekonomis. Secara biologi, program ini memperkuat kesehatan dan kecerdasan anak bangsa.
Sedangkan secara ekonomi, program ini membuka rantai pasok baru untuk menghubungkan produsen desa dengan konsumen nasional.
Jika dikelola secara baik, maka MBG dapat menjadi penggerak pembangunan pedesaan.
Peternak, petani pakan, pengolah hasil ternak, dan bahkan ibu rumah tangga yang bekerja di dapur MBG adalah bagian dari ekosistem gizi bangsa.
Oleh karena itu, cita-cita besar dari program ini bukan hanya sekadar pembagian menu bergizi, tetapi adalah membentuk ekosistem pangan hewani yang berkelanjutan.
Saat anak-anak Indonesia menikmati seompreng sajian MBG, nasi, sayur dan lauk hewani hasil produksi dari mereka sendiri. Di sanalah MBG menemukan makna sejatinya.
Program ini bukan sekedar urusan perut dan gizi, tetapi sesuatu yang lebih mulia yaitu investasi biologis untuk membangun bangsa yang sehat, kuat dan bermartabat karena telah mampu berdaulat dalam pangan.
Sebagai mahasiswa doktor diologi sekaligus sebagai dosen biologi, saya memiliki keyakinan kuat bahwa masa depan bangsa kita ditentukan bukan hanya dari kecerdasan otak, tetapi juga dari apa yang ada di dalam ompreng sajian makan siang anak-anak sekolah hari ini.
Dalam sajian itu, protein hewani menjadi penopang cita-cita luhur Indonesia. Mandiri dalam pangan dan berdaulat dalam gizi. (*)
Simak terus artikel POS-KUPANG.COM di Google News
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Sukarman-Hadi-Jaya-Putra.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.