Opini

Opini: Gelar Pahlawan untuk Soeharto Mengabaikan Pahlawan Masa Kini yang Masih Berjuang

Pertanyaannya sederhana, apakah gelar pahlawan dapat diberikan kepada figur yang jejaknya penuh perdebatan dan luka sejarah?

Editor: Dion DB Putra
KOMPAS.COM
PAHLAWAN NASIONAL - Presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto. Soeharto ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada Senin (10/11/2025). 

Gelar pahlawan seharusnya menjadi simbol kehormatan, bukan sekadar alat pencitraan atau rekonsiliasi sejarah yang dipaksakan. 

Mengangkat sosok yang penuh perdebatan justru mengaburkan pesan moral di balik gelar tersebut. 

Penghormatan terhadap pahlawan seharusnya dilakukan dengan menegakkan nilai kejujuran, keberanian, dan pengabdian, bukan dengan menutup mata terhadap fakta sejarah.

Jika negara benar-benar ingin menghormati pahlawan, lakukan dengan cara yang paling sederhana dan paling berarti: hadir dalam kehidupan mereka. 

Memastikan mereka hidup layak. Memastikan perjuangan mereka tidak sia-sia.

Karena pada akhirnya, gelar tidak membuat seseorang menjadi pahlawan. Yang membuat seseorang menjadi pahlawan adalah tindakan, pengorbanan, dan keberpihakannya pada rakyat. (*)

Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News 

 

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved