Opini

Opini: Gelar Pahlawan untuk Soeharto Mengabaikan Pahlawan Masa Kini yang Masih Berjuang

Pertanyaannya sederhana, apakah gelar pahlawan dapat diberikan kepada figur yang jejaknya penuh perdebatan dan luka sejarah?

|
Editor: Dion DB Putra
DOKUMENTASI PRIBADI YOHANES BRILIAN JEMADUR
Yohanes Brilian Jemadur 

Di sekitar kita, ada begitu banyak orang yang berjasa bagi negeri, bukan dalam narasi besar sejarah, tetapi dalam realitas kehidupan sehari-hari. 

Di desa-desa, guru honorer mengajar puluhan anak dengan gaji di bawah standar. Mereka tetap datang setiap hari, meski harus berjalan jauh. 

Di pelosok, tenaga kesehatan bertugas tanpa fasilitas memadai. Mereka bukan hanya merawat, tetapi juga menjadi penggerak perubahan sosial. 

Di kota-kota besar, para pekerja informal seperti pengemudi ojek, buruh harian, hingga petani dan nelayan bekerja keras agar roda ekonomi tetap berjalan. 

Ada juga aktivis yang menghadapi ancaman kriminalisasi ketika memperjuangkan hak hak rakyat. Mereka sejatinya adalah pahlawan yang sebenarnya.

Mereka tidak memiliki kekuasaan. Mereka tidak memiliki akses politik. Mereka tidak pernah meminta gelar. Namun mereka bekerja dalam diam, memastikan bangsa ini tetap hidup.

Sementara itu, negara justru sibuk mengangkat kembali tokoh yang pernah berada di lingkaran kekuasaan. 

Seolah gelar pahlawan hanya milik mereka yang pernah duduk di kursi istana atau dekat dengan kekuasaan. 

Lalu bagaimana dengan mereka yang saat ini berjuang keras? Mengapa mereka tidak pernah dilihat?

Jika negara ingin memberikan penghargaan kepada para pahlawan, seharusnya dimulai dengan menjamin kesejahteraan mereka yang masih hidup dan terus berjuang. 

Guru honorer membutuhkan kepastian status, bukan sekadar upacara seremoni Hari Pahlawan. 

Tenaga kesehatan di daerah terpencil membutuhkan fasilitas yang layak, bukan piagam. 

Petani dan nelayan membutuhkan harga yang adil untuk hasil kerja mereka, bukan slogan-slogan motivatif yang tidak menyelesaikan masalah.

Pahlawan bukan hanya mereka yang tercatat dalam buku sejarah atau yang foto-fotonya terpajang di dinding museum. 

Pahlawan adalah mereka yang setiap hari memberi kontrubusi nyata bagi bangsa, meski namanya tidak pernah disebut dalam pidato kenegaraan.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved