Opini
Opini: Yuni Sine dan Kacang Turis NTT
Riset tidak boleh berhenti di mimbar akademik. Ia harus hadir di meja makan keluarga NTT dan mampu mengubah wajah NTT.
Editor:
Dion DB Putra
Di sini jelas bahwa stigma bisa dipatahkan. Data bisa dibalik. Kedaulatan pangan bisa dibangun jika kaum inteletual dan para peneliti bidang pangan NTT berdiri dibarisan terdepan melawan derita dan tangisan abadi masyarakat NTT akibat terus dibulling terbelakang tertinggal, termiskin dan terburuk dalam gizi.
Jika pemerintah daerah serius, jika universitas konsisten, jika masyarakat percaya, maka narasi “ Nanti Tuhan Tolong” berubah menjadi “Hari ini kita bergerak.” Melalui kacang turis, Tuhan menolong NTT. (*)
Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News
Berita Terkait:#Opini
| Opini: Menyambut Ajakan Gubernur NTT Soal Literasi |
|
|---|
| Opini: Resolusi Majelis Umum PBB Nomor 2758 dan Prinsip Satu Tiongkok Tidak Boleh Diputarbalikkan |
|
|---|
| Opini: Sebuah Komedi Situasi Fiskal di Ujung Timur |
|
|---|
| Opini: Reforma Agraria dan Kapabilitas |
|
|---|
| Opini: Popularitas, Paradoks dan Ancaman Krisis Kopi Arabika Bajawa |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.