Siswa Keracunan Makanan Gratis

BPOM Serahkan Hasil Uji Sampel MBG, Kadis Kesehatan Kota Kupang Tak Mau Umumkan 

Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kupang telah menyerahkan hasil pengujian sampel Makanan Bergizi Gratis.

|
Penulis: Ray Rebon | Editor: Alfons Nedabang
KOLASE POS-KUPANG.COM
Foto kolase Kepala BPOM Kupang, Yoseph Nahak Klau dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati. Keduanya menjelaskan hasil uji sampel makanan yang menyebabkan siswa SMP Negeri 8 Kota Kupang keracunan. 

Maria Roslin Lana mengatakan, pihak sekolah sebatas mendistribusikan makanan yang datang dari dapur penyedia program Makanan Bergizi Gratis.

Baca juga: Pasca Keracunan, Orang Tua Minta Dana MBG Dikelola Sendiri

“Kami hanya mencatat dan membagikan ke siswa. Pendistribusiannya dilakukan oleh wali kelas masing-masing, dan laporan soal makanan yang mulai tercium bau asam langsung masuk ke saya,” jelasnya.

Namun, sebagian besar siswa tetap mengonsumsi makanan tersebut. “Beberapa anak bilang, kami makan saja karena lapar Bu. Padahal dari pengakuan mereka, tahu dan sayurnya terasa asam.”

Setelah selesai jam sekolah, para siswa siswi pulang ke rumah masing-masing.

Pada Selasa (22/7) pagi, saat tiba di sekolah, kondisi para siswa memburuk. Mereka mengalami muntah, menceret, dan sakit perut hebat.

Kejadian ini muncul secara serempak. “Anak-anak datang ke sekolah sambil menangis dan mengeluh kesakitan. Ada yang langsung kami bawa ke UKS, tapi karena banyak yang parah, kami rujuk ke rumah sakit,” terang Maria Roslin Lana.

Pihak sekolah, lanjut Maria Roslin Lana, berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Puskesmas Oesapa, serta dibantu mobil ambulans dan armada dari BPBD untuk mengantar anak-anak ke rumah sakit.

Maria Roslin Lana mengatakan, pihaknya sedang menunggu hasil investigasi Dinas Kesehatan dan BPOM Kota Kupang, termasuk pengujian terhadap sampel makanan yang dikonsumsi siswa.

Baca juga: Siswa di NTT Keracunan, Sufmi Dasco Ahmad Minta Evaluasi Menyeluruh Makan Gizi Gratis

“Kami berharap hasil uji bisa segera keluar agar semuanya jelas. Yang terpenting, anak-anak kami bisa pulih dan kembali belajar dengan aman,” katanya.

Dokter spesialis di RSUD SK Lerik, Ronald Melviano menjelaskan, gejala yang dirasakan oleh para siswa adalah pusing, mual dan muntah. Selain itu, nyeri ulu hati, dan diare.

Menurut Ronald Melviano, ada siswa yang sudah merasakan gejala dari kemarin siang hingga malam hari. "Ada yang diare sudah dari semalam dan yang pasti ini keracunan,” katanya.

Para korban dibawa ke IGD RSUD SK Lerik pada pukul 08.00 Wita. “Kita atasi nyeri ulu hati, dan mengobati diare dengan pemberian cairan.” 

Hingga Selasa siang, pihak RSUD SK Lerik menganani 18 siswa siswi korban keracunan Makanan Bergizi Gratis.. (uan/ria) 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lai di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved