NTT Terkini
Anggota DPRD NTT Inche Sayuna Soroti Tingginya Angka ATS di TTS, Sebut Persoalan Serius
Anggota DPRD NTT Inche Sayuna Soroti Tingginya Angka ATS di TTS, sebut persoalan serius dan pertanda buruk bagi masa depan anak-anak di daerah itu.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Adiana Ahmad

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Anggota DPRD Provinsi NTT Inche Sayuna menyoroti Tingginya Angka anaka tidak sekolah ( ATS) di Kabupaten Timor Tengah Selatan ( TTS ) NTT.
Anggota DPRD Provinsi NTT dari Fraksi Golkar tersebut mengatakan, Tingginya Angka ATS di TTS merupakan persoalan serius dan pertanda buruk bagi masa depan anak-anak di daerah itu.
Angka Anak tidak sekolah atau ATS di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) menjadi yang paling tinggi di Provinsi NTT.
Ince Sayuna mengatakan, angka itu merupakan persoalan serius. Semua pihak harus membantu mengurai masalah ini. Baginya itu penanda buruk tentang masa depan anak-anak TTS.
Baca juga: Anita Jacoba Gah Gelar Workshop Dorong Pengentasan Anak Tidak Sekolah di NTT
“Kalau data ini riil, maka ini masalah serius yang harus menjadi perhatian semua pihak, terutama pemerintah daerah. Ini bukan hanya angka statistik, tapi wajah nyata anak-anak kita yang kehilangan masa depan,” katanya, Minggu (27/7/2025).
Menurut dia, pendidikan adalah amanat konstitusi yang wajib dipenuhi oleh negara. Pemerintah pusat dan daerah telah menyediakan berbagai skema pembiayaan dan bantuan pendidikan, termasuk beasiswa dan bantuan sosial.
“Tidak ada alasan bagi anak-anak untuk tidak melanjutkan pendidikan. Pemerintah sudah membuka banyak akses, tinggal bagaimana kita di daerah ini merespons secara tepat,” katanya.
Untuk menekan ATS, ia menilai program Sekolah Rakyat dari Kementerian Sosial menjadi salah satu alternatif untuk itu. Program yang diarahkan untuk anak keluarga miskin dan miskin ekstrim dibuka pada jenjang sekolah dasar hingga menengah atas.
Sekolah Rakyat, kata Inche, memberi semua fasilitas bagi setiap siswa. Dari kehidupan sehari-hari hingga pendidikan. Selain, bisa melanjutkan pendidikan ke sekolah swasta meski berasal dari sekolah negeri.
“Ini luar biasa. Kebijakannya merata, menyentuh semua lapisan, baik sekolah negeri maupun swasta. Kita harus jemput bola,” kata Inche.
Dengan begitu, Pemerintah Daerah khususnya TTS segera melakukan pendalaman data ATS dan memetakan persoalan maupun potensi anak-anak. Sisi lain, Inche mengajak keterlibatan berbagai pihak untuk membangun kerja kolaborasi.
Baca juga: Jumlah Anak Tidak Sekolah di NTT Capai 145 Ribu, Terbanyak di Kabupaten TTS
Mantan Wakil Ketua DPRD NTT itu menyerukan anggota DPR RI dari NTT untuk bisa menyuarakan agenda tersebut. Sebab, itu menyangkut nasib pendidikan suatu daerah.
“Kita sudah titipkan orang di Senayan, jangan hanya jadi penonton. Yakinlah, kalau TTS dilihat sebagai daerah darurat pendidikan, maka akan ada perhatian khusus dari pemerintah pusat,” katanya.
Bila Sekolah Rakyat ini berjalan optimal, menurut dia, angka ATS, khususnya di TTS bisa berkurang. Ia menyebut anak-anak usia sekolah tidak akan lagi terpisah dari sebuah sistem pendidikan.
NTT Terkini
Anggota DPRD NTT
Inche Sayuna
Tingginya Angka ATS di TTS
persoalan serius
POS-KUPANG.COM
berita terkini Pos Kupang
Imigrasi Atambua Pasang Badan Bersama BNPP Tutup Jalur Ilegal di Wilayah Perbatasan |
![]() |
---|
Gubernur NTT Melki Laka Lena Dukung Inovasi RSUD Prof. Dr. WZ Johannes Kupang |
![]() |
---|
Semarak HUT ke-80 RI, Rudenim Kupang Gelar Bakti Sosial di Tiga Panti Asuhan |
![]() |
---|
Viktor Laiskodat Tunjuk Asgard NTT jadi Penyelenggara LLMC 2025 |
![]() |
---|
Orang Tua Harapkan Operasi Pemisahan Kembar Siam Berjalan Lancar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.