Liputan Khusus

LIPSUS: 200 Siswa Keracunan MBG di SMPN 8 Kota Kupang, Dirawat di 3 RSU di Kota Kupang

ebanyak 200 siswa siswi SMP Negeri 8 Kupang keracunan setelah menkonsumsi makanan bergizi gratis(MBG), pada Senin (21/7).

|
POS-KUPANG.COM/MARIA SELFIANI BAKI WUKAK 
DIRAWAT - Sebanyak 18 siswa SMPN 8 Kota Kupang korban keracunan makanan bergizi gratis dirawat di IGD Rumah Sakit SK Lerik, Selasa (22/7/2025) 

POS-KUPANG.COM, KUPANG – Sebanyak 200 siswa siswi SMP Negeri 8 Kupang keracunan setelah menkonsumsi makanan bergizi gratis(MBG), pada Senin (21/7).

Akibat merasa pusing dan terjadi diare beberapa kali maka para siswa tersebut dilarikan di tiga rumah sakit di Kota Kupang yakni, RS Mamami, RS SK Lerik, RS Siloam.

Pantauan Pos Kupang ada sekitar 18 siswa dilarikan ke IGD Rumah Sakit SK Lerik untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Di IGD sejumlah siswa yang mengalami keracunan tengah dirawat di IGD. Mereka sudah diinfus dan dimendapatkan penanganan dari para medis.

Ada juga orangtua yang datang mencari anaknya untuk mengetahui kondisi anaknya yang dibawa ke rumah sakit SK Lerik.

Beberapa pasien yang datang menuju ke IGD pun ditolak dikarenakan dari IGD sedang menangani para pasien yang terdiri para siswa dan siswi. 

Baca juga: Khawatir dengan Menu MBG, Posyandu di Kupang Lakukan Penolakan terhadap MBG

Seorang siswa SMPN 8 Kupang yang baru saja mendapatkan perawatan di IGD Rumah Sakit SK Lerik Kupang mengaku makanan bergizi gratis yang dibagikan sudah berbau tak sedap dan beraroma basi. Walau demikian, dirinya tidak sempat melaporkan masalah tersebut kepada guru. 

Menurut siswa yang ditemani orangtuanya itu bahwa menu yang disajikan pada hari naas itu terdiri dari nasi, sayuran berisikan kacang panjang dan wortel, daging rendang serta pisang. Dirinya sempat mencium makanan tersebut sebelum dikonsumsi.

“Sempat cium dan aromanya kek kermana ko,” kata siswa tersebut.

Kepala SMPN 8 Kota Kupang, Dra. Maria Th. Roslin S. Lana mengungkapkan menu makan bergizi (MBG) yang dibagikan kepada siswa sehari sebelum kejadian terdiri dari nasi, daging sapi, tahu, buncis, bunga pepaya, dan buah pisang.

“Sebagian besar dapat pisang. Anak-anak makan sekitar pukul 10.50 Wita saat jam istirahat,” ungkap Maria Th. Roslin S. Lana, saat ditemui pada Selasa (22/7).

Maria Th. Roslin S. Lana menjelaskan,  tugas pihak sekolah sebatas mendistribusikan makanan yang datang dari dapur penyedia program MBG kepada siswa-siswi. Pendistribusiannya dilakukan wali kelas masing-masing. 

“Laporan soal makanan yang mulai tercium bau asam langsung masuk ke saya.  Namun, sebagian besar siswa tetap mengonsumsi makanan tersebut karena lapar. Padahal dari pengakuan mereka, tahu dan sayurnya terasa asam,” tambahnya.

Namun kata Roslin, kondisi para siswa memburuk keesokan paginya seperti muntah, mencret, dan sakit perut hebat muncul secara serempak.

“Anak-anak datang ke sekolah sambil menangis dan mengeluh kesakitan. Ada yang langsung kami bawa ke UKS, tapi karena banyak yang parah, kami rujuk ke rumah sakit,” kata Maria Th. Roslin S. Lana.

Data terbaru yang dihimpun pihak sekolah mencatat sekitar 140 siswa dirujuk ke RS Mamami, RSUD SK Lerik, dan RS Siloam, sementara total keseluruhan siswa yang mengalami gejala diduga keracunan mencapai 200 orang. 

Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Kupang, Dra. Maria Th. Roslin S. Lana
Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Kupang, Dra. Maria Th. Roslin S. Lana (POS-KUPANG.COM/YUAN LULAN)
Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved