Siswa Keracunan Makanan Gratis

Khawatir dengan Menu MBG, Posyandu di Kupang Lakukan Penolakan terhadap MBG

Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menimbulkan kekhawatiran dari masyarakat. 

|
Penulis: Irfan Hoi | Editor: OMDSMY Novemy Leo
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
TERBARING - Sejumlah siswa SMPN 8 Kupang tengah terbaring di RSU Mamami Kupang akibat keracunan yang diduga dari menu MBG. Selasa, (22/7/2025).  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG  - Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menimbulkan kekhawatiran dari masyarakat. 

Terbaru, Posyandu di Kota Kupang juga menyatakan penolakan untuk menerima sajian MBG. Mereka kini tidak lagi menyantap MBG terhitung dari Rabu (23/7/2025) hingga waktu yang tidak ditentukan. 

Ketua Posyandu Anugerah, Selmi Oriane menyebut tempat itu menolak menerima MBG pasca ratusan siswa di SMPN 8 Kupang keracunan yang diduga dari menu MBG

"Ada kasus viral di SMP 8 akhirnya di grup Posyandu. Kebanyakan orang tua itu menolak. Mereka khawatir karena peristiwa. Saya kembalikan ke orang tua. Kalau menerima ya menerima, kalau menolak ya menolak," ujar Selmi Oriane, Rabu. 

Baca juga: Ratusan Siswa Diduga Keracunan, 1.050 Porsi MBG di SMPN 8 Kota Kupang Batal Dikonsumsi

Penolakan ini tidak saja dengan alasan kasus yang terjadi di SMPN 8 Kupang. Salah satu penerima MBG dari Posyandu setempat mengalami gejala keracunan sejak Selasa (22/7/2025).

Selmi Oriane tengah berkoordinasi dengan Puskesmas Oebobo untuk melakukan penanganan, termasuk menelusuri penyebab anak dari Posyandu Anugerah mengalami diare hingga mual. 

Penolakan untuk menerima MBG itu, kata dia, sudah dilakukan sejak Rabu pagi. Ia sendiri membuat surat pernyataan yang diberikan pengelola SPPG. Dapur atau SPPG itu menjadi penyedia MBG untuk 9 Posyandu di Kelurahan Oebobo. 

"Mereka (orang tua) khawatir anak-anak mereka terkena, jadi Posyandu Anugerah kita hentikan tahan," kata Selmi Oriane mengulang percakapannya dengan petugas SPPG yang menjadi penyedia MBG di Posyandu Anugerah. 

Salah satu poin surat pernyataan, kata Selmi, memuat batas waktu yang tidak ditentukan. Oleh pengelola, menurut Selmi Oriane, karena stok bahan makanan sudah tersedia selama satu pekan kedepannya. 

Baca juga: Ombudsman NTT Beri Pesan Tegas kepada Pengelola MBG dan Pemerintah

Sehingga, bila ada pergantian menu makan, maka akan dilakukan setelah ketersediaan bahan makanan di dapur itu habis digunakan. Ia mengaku mengikuti apapun seruan orang tua. 

Total ada 91 orang sebagai penerima MBG. Rinciannya ada anak-anak 87 orang, ibu hamil 3 dan ibu menyusui 11 orang. Bagi anak-anak yang tidak mengonsumsi nasi, maka diberikan ke ibunya. 

Awal Terima

Posyandu Anugerah menerima program MBG sejak 23 Juni 2025. Awalnya, Selmi mengikuti pertemuan dengan petugas dari BKKBN.

Pasca pertemuan tidak ada informasi apapun, dan tiba-tiba dihubungi oleh petugas SPPG akan mengantar makanan MBG

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved