Siswa Keracunan Makanan Gratis

Kesaksian Siswa SMPN 8 Kupang: Aroma Makanan Tidak Sedap, Rendang Berbusa

Siswa SMP Negeri 8 Kota Kupang memberi kesaksian mengenai menu Makanan Bergizi Gratis yang mereka santap.

|
Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/JHO LENA
MAKANAN BERGIZI GRATIS - Wadah aluminium berisi Makanan Bergizi Gratis tertata di selasar SMPN 8 Kupang, Selasa (22/7/2025). Siswa siswi tidak sempat menyantapnya karena mengalami keracunan makanan, dampak dari makan Makanan Bergizi Gratis sehari sebelumnya. 

Kepala SMPN 8 Kupang, Maria Th. Roslin L. Lana membenarkan bahwa menu Makanan Bergizi Gratis yang dibagikan kepada siswa pada Senin pagi terdiri dari nasi, daging sapi, tahu, buncis, bunga pepaya, dan buah pisang.

Ia menjelaskan bahwa pihak sekolah bertugas mendistribusikan makanan yang datang dari dapur penyedia program Makanan Bergizi Gratis.

“Kami hanya mencatat dan membagikan ke siswa. Pendistribusiannya dilakukan oleh wali kelas masing-masing," kata Maria Roslin Lana, Selasa siang.

“Anak-anak makan sekitar pukul 10.50 Wita saat jam istirahat,” tambahnya.

Maria Roslin Lana mengakui sudah menerima laporan bahwa makanan tercium bau asam pada Senin. Namun, sebagian besar siswa tetap mengonsumsi makanan tersebut.

“Beberapa anak bilang, ‘Kami makan saja karena lapar, Bu.’ Padahal dari pengakuan mereka, tahu dan sayurnya terasa asam,” ujarnya.

Kondisi para siswa memburuk keesokan paginya. Keluhan seperti muntah, mencret, dan sakit perut hebat muncul secara serempak. 

Baca juga: Wali Kota Kupang Sesali Kejadian Ratusan Siswa SMPN 8 Kupang Diduga Keracunan MBG 

“Anak-anak datang ke sekolah sambil menangis dan mengeluh kesakitan. Ada yang langsung kami bawa ke UKS, tapi karena banyak yang parah, kami rujuk ke rumah sakit,” katanya.

Roslin menyebut ada 200 siswa menjadi korban keracunan Makanan Bergizi Gratis. Sekitar 140 siswa dirujuk ke RS Mamami, RSUD SK Lerik, dan RS Siloam.

Dia belum bisa memastikan penyebab siswa keracunan.

Roslin berharap hasil investigasi oleh Dinas Kesehatan Kota Kupang dan pengujian sampel makanan oleh BPOM Kota Kupang bisa memastikan penyebabnya.

“Kami berharap hasil uji bisa segera keluar agar semuanya jelas," katanya. (*) 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lai di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved