Banjir Bandang di Nagekeo

BREAKING NEWS: Banjir Bandang Terjang Mauponggo, Tiga Orang Tewas, Empat Warga Hilang

Korban tewas diketahui bernama Gius Sopi Mantu dan dua anaknya. Sementara istri Gius Sopi berhasil selamat dari terjangan banjir

|
Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM//HO-DOMINIKUS KUCHU DUA
BANJIR BANDANG - Banjir bandang melanda sejumlah desa di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Senin (8/9/2025) sore. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo

POS-KUPANG.COM, MBAY – Banjir bandang melanda sejumlah desa di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Senin (8/9/2025) sekira pukul 18.31 WITA, mengakibatkan tiga orang warga tewas dan empat lainnya dilaporkan hilang.

Informasi sementara yang diperoleh dari Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Mauponggo, Dominikus Kuchu Dua, menyebutkan peristiwa memilukan itu terjadi di Desa Sawu dan Kelurahan Mauponggo

Korban tewas diketahui bernama Gius Sopi Mantu dan dua anaknya. Sementara istri Gius Sopi berhasil selamat dari terjangan banjir. Empat orang lainnya hingga kini masih dalam pencarian dan dinyatakan hilang.

Baca juga: Banjir Bandang Terjang Desa Lokalaba, Rumah dan Ternak Warga Terendam

“Korban jiwa sejauh ini tiga orang. Istrinya selamat, namun empat orang masih belum ditemukan,” ungkap Dominikus dalam laporan awal kepada POS-KUPANG.COM, Selasa (9/9/2025) pagi.

Banjir terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah perbukitan Mauponggo sejak Minggu (7/9) hingga Senin sore. Derasnya curah hujan menyebabkan meluapnya aliran sungai, terutama di sekitar jembatan Mauwaru.

Air bah dengan cepat menerjang permukiman warga di sekitar sungai Aeraga, mengakibatkan puluhan rumah terendam, hewan ternak hanyut, dan sejumlah fasilitas umum rusak.

Sekretaris Desa Lokalaba, Abdurrahman, menjelaskan banjir mulai terjadi sekitar pukul 15.00 WITA.

Baca juga: PERMASNA Kupang Desak Kapolres Nagekeo Usut Tuntas Kasus Kematian Guru SMPN 1 Nangaroro Nagekeo

“Rumah-rumah warga yang berada di sekitar sungai terendam air setinggi kurang lebih satu meter. Kemungkinan besar, banjir meluap karena gorong-gorong di jembatan Mauwaru terlalu kecil dan tidak mampu menampung debit air,” jelas Abdurrahman.

Selain permukiman, banjir bandang juga menyebabkan kerusakan pada tempat ibadah. Dua kapel Katolik di wilayah tersebut terancam roboh akibat erosi di tepi sungai Aeraga.

“Kalau tidak segera dibangun beronjong atau penahan di pinggir kali, kapel itu bisa ambruk jika banjir susulan datang,” tambah Abdurrahman.

Warga yang terdampak parah telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman oleh aparat desa dan relawan. Hingga Senin malam, banjir mulai berangsur surut, namun warga tetap siaga menghadapi kemungkinan banjir susulan.

Tak hanya di Desa Lokalaba, banjir bandang juga melanda sejumlah kampung lain di sekitar Kecamatan Mauponggo, yaitu, Kampung Maumbena, Kampung Maukeli, Kampung Aewoe dan Kampung Oauleka.

Seluruh wilayah tersebut mengalami dampak serupa akibat curah hujan tinggi yang mengguyur selama dua hari berturut-turut.

Pemerintah desa mengimbau warga untuk tetap waspada, menghindari bantaran sungai, dan segera melaporkan bila terjadi kenaikan debit air atau kerusakan tambahan. (bet)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved