ART Asal NTT Dianiaya
Siapa Sebenarnya Rosliana Majikan di Batam yang Menyiksa ART Intan asal NTT
Rosliana (44) asal Batam jadi sorotan publik karena perlakuan kejam terhadap asisten rumah tangganya, ART Intan.
Lebih menyakitkan, penyiksaan itu dilakukan bukan hanya oleh majikan, Rosalina, tapi juga sepupu kandung Intan sendiri, Merlin, yang juga bekerja di rumah tersebut.
Namun Yosep yakin Merlin ikut menyiksa karena diancam akan dipukul jika tak menuruti perintah sang majikan.
Saat Intan mencoba mengadukan nasibnya lewat handphone ART tetangga, pengaduannya justru tak dianggap serius. Ketika majikannya mengetahui hal itu, Intan dikurung di dalam rumah selama dua minggu.
Hingga pada Minggu (22/6/2025), teriakan minta tolongnya terdengar tetangga yang kemudian melapor ke RT. Saat rumah didatangi, Intan ditemukan dalam kondisi babak belur dan trauma berat.

Korban Trauma Berat
Setelah diselamatkan oleh paguyuban Flobamora Kota Batam, Kepulauan Riau, Intan, asisten rumah tangga (ART) asal Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Elisabeth Batam.
Ketua Jaringan Safe Migran Batam, Pastor Chrisanctus Paschalis Saturnus, yang kini mendampingi dan mewakili keluarga korban, menyebut kondisi psikis Intan masih terguncang.
"Psikis Intan masih mengalami trauma berat, masih depresi berat. Dia ketemu orang saja masih takut, ketemu dokter juga takut," jelas Pastor Paschal saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (24/6/2025).
Romo Paschal juga mengaku belum dapat berkomunikasi secara intens dengan Intan.
Baca juga: Forum Perempuan Diaspora NTT Beri 4 Tuntutan Terkait Kasus Aniaya terhadap ART Intan di Batam
Selama ini, keterangan yang didapat dari korban hanya berdasarkan cerita awal saat ia diselamatkan dari rumah pelaku Rosalina di kawasan pemukiman mewah Sukajadi, Batam, Minggu (22/6/2025).
"Karena kami sebagai pendamping masih sulit untuk berkomunikasi. Banyak keterangan yang bisa digali dari Intan," ujarnya.
Selain Rosalina (44), polisi juga telah menetapkan Merlin (22), rekan kerja Intan, sebagai tersangka dalam kasus penyiksaan ini.

Romo Paschal berharap aparat penegak hukum dapat menggali lebih dalam lagi terkait peristiwa tersebut.
"Masih banyak hal yang bisa digali, kasus ini belum tergali semua. Kami beri kesempatan saja ke polisi untuk meneruskan apakah ada kemungkinan pasal baru, atau tetap dengan pasal kemarin," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa pendampingan terhadap korban akan terus dilakukan hingga Intan benar-benar pulih secara fisik dan psikis, serta mendampingi selama proses hukum berlangsung di pengadilan.
"Korban nanti akan diserahkan ke saya. Nanti akan didampingi hingga dia benar-benar pulih dan kita dampingi hingga proses hukum selesai. Kita belum berbicara mengenai pemulangan ke daerah asal. Kita fokus ke kesehatan, psikis, dan hukumnya," kata dia. (tribunnews.com)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Kasus Kekerasan Intan di Batam, Wakil Gubernur NTT Sudah Telepon Kapolda Riau |
![]() |
---|
Orang Tua ART Intan, Korban Penganiayaan di Batam, Minta Pelaku Dibui Dan Bayar Gaji Korban |
![]() |
---|
Kadis Nakertrans Sumbar Koordinasi dengan Pemprov NTT dan Batam Tuntaskan Kasus Kekerasan Intan |
![]() |
---|
Anggota DPR RI Asal Sumba Rudi Kabunang Bereaksi, Ultimatum Polresta Balerang |
![]() |
---|
Polisi Telusuri Motif Penganiayaan ART Intan Asal Sumba NTT di Batam, Majikan Laki-laki Kabur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.