ART Asal Sumba Dianiaya
Forum Perempuan Diaspora NTT Beri 4 Tuntutan Terkait Kasus Aniaya terhadap ART Intan di Batam
FPD NTT mengutuk keras tindakan penganiayaan brutal dan tidak manusiawi yang dialami oleh Intan, seorang ART asal Sumba Barat, NTT di Batam
Penulis: Irfan Hoi | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Forum Perempuan Diaspora Nusa Tenggara Timur (FPD NTT) mengutuk keras tindakan penganiayaan brutal dan tidak manusiawi yang dialami oleh Intan, seorang Asisten Rumah Tangga (ART) asal Sumba Barat, NTT.
Ketua Umum FPD NTT Sere Aba, Senin (23/6/2025), menyatakan keprihatinan mendalam dan menuntut proses hukum yang seadil-adilnya bagi korban.
FDP NTT memberikan empat tuntutan terkait penanganan yang maksimal dan profesional terhadap kasus penganiayaan yang dialami ART Intan yang dilakukan majikannya di Batam.
Baca juga: Viral NTT, ART Asal Sumba Babak Belur Disiksa Majikannya di Batam, Teman Kerja Ikut Menghajar
Keempat tuntutan dan pernyataan sikap Forum Perempuan Diaspora NTT itu yakni
Pertama, untuk Aparat Penegak Hukum, FPD NTT mendesak Kepolisian dan Kejaksaan untuk mengusut tuntas kasus ini secara transparan dan profesional, serta menjerat pelaku dengan pasal berlapis yang memberikan efek jera.
Kedua untuk keadilan yang maksimal, FPD NTT berharap agar pelaku harus mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatan kejinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Ketiga, untuk pemulihan korban ART Intan, FPD NTT menuntut negara, melalui lembaga terkait, untuk menjamin seluruh biaya pengobatan serta memberikan pendampingan psikologis dan hukum secara penuh bagi Intan hingga pulih total.

Keempat, perlindungan PRT, FPD NTT mendorong pengesahan RUU PPRT sebagai payung hukum yang kuat untuk mencegah kasus serupa terulang di masa depan.
"FPD NTT akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. Sebagaimana ditegaskan oleh keluarga, Satu-satunya yang bisa menyembuhkan luka Intan adalah keadilan," ujar Ketua FPD NTT, Sere Aba, saat dikonfirmasi Pos Kupang, Senin (23/6/2025).
Baca juga: Fakta Kasus ART Intan Asal Sumba NTT yang Diniaya Majikan di Batam
ART Intan diduga menjadi korban kekerasan fisik dan psikis berat oleh majikannya yang bernama Roslina di kawasan elit Sukajadi, Batam.
“Ini adalah tindakan biadab yang melukai rasa kemanusiaan kita semua. Intan merantau ribuan kilometer dari Sumba bukan untuk disiksa, melainkan untuk bekerja demi menopang ekonomi keluarganya. Luka fisik dan trauma yang diderita Intan adalah luka bagi seluruh perempuan NTT di perantauan. Kami tidak akan tinggal diam,” tegas Sere Aba.
Berdasarkan informasi yang diterima dari keluarga korban, penganiayaan ini telah berlangsung selama satu tahun Intan bekerja, dan mencapai puncaknya dalam dua hari terakhir.
Pemicunya disebut-sebut karena pekerjaan rumah seperti menyapu dan mengepel dianggap tidak rapi oleh majikan.
Anggraini, kakak korban, menurut Sere Aba, menceritakan kejadian itu. Korban dipukul dengan sapu dan obeng. Ia juga ditendang di bagian kepala, dada dan wajah hingga kemaluan.
Baca juga: Fakta Kasus ART Intan Asal Sumba NTT yang Diniaya Majikan di Batam
ART asal NTT Dianiaya di Batam
POS-KUPANG.COM
Sere Aba
FPD NTT
ART Intan
Rumah Sakit Elizabeth Kota Batam
TribunBreakingNews
ART Sumba Dianiaya Majikan di Batam, Satgas NTT Peduli Kepri Desak DPR Sahkan RUU PRT |
![]() |
---|
Air Mata Menetes, Memendam Rasa Ingin Bertemu Anak |
![]() |
---|
Kepala Dinas Ketenagakerjaan NTT: Intan ART Asal Sumba Berangkat ke Batam Secara Mandiri |
![]() |
---|
Respon Kasus Penyiksaan ART Asal NTT di Batam, Gavriel Novanto DPR RI Minta Pelaku Ditangkap |
![]() |
---|
Wagub NTT Telepon Kapolda Kepri, Kasus Majikan Aniaya ART Asal Sumba di Batam jadi Atensi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.