Opini

Opini: Bunuh Diri dalam Perspektif Moral Kristiani

Gereja Katolik mengajarkan bahwa hidup manusia adalah anugerah tak ternilai dari Allah yang harus dijaga dan dihormati. 

|
Editor: Dion DB Putra
TRIBUNNEWS.COM
ILUSTRASI 

Peran Gereja dalam Menyikapi dan Mencegah Bunuh Diri

Sebagai ibu dan guru, Gereja memiliki dua tanggung jawab besar dalam menyikapi bunuh diri: pertama, menjaga integritas ajaran moral tentang kesucian hidup; kedua, menunjukkan wajah belas kasih Kristus kepada mereka yang menderita. 

Gaudium et Spes no. 27 menyatakan bahwa segala bentuk penghinaan terhadap kehidupan manusia, termasuk bunuh diri, harus ditolak dan ditentang. 

Namun, ajaran ini disampaikan tidak dalam bentuk vonis, melainkan dengan kasih yang membangun dan menyembuhkan.

Gereja dipanggil untuk menjadi ruang aman dan penuh pengharapan, tempat di mana individu yang bergumul dapat menemukan pendampingan rohani dan pastoral. 

Paus Fransiskus dalam Amoris Laetitia no. 253 menekankan pentingnya Gereja untuk hadir secara aktif dalam penderitaan umat, menawarkan telinga yang mendengar dan hati yang memahami. 

Oleh karena itu, keterlibatan Gereja dalam pelayanan konseling, edukasi kesehatan mental, dan komunitas yang suportif menjadi sangat krusial.

Penanganan kasus bunuh diri harus melibatkan pendekatan interdisipliner, termasuk profesional kesehatan mental, pendamping rohani, dan komunitas iman yang solider. 

Dengan demikian, Gereja dapat sungguh menjadi sakramen keselamatan, tempat di mana setiap pribadi yang terluka disambut, dimengerti, dan dipulihkan oleh kasih Kristus.

Kita semua tentu dapat merefleksikan bahwa ajaran moral Gereja tidak hanya mengatur secara kehidupan secara normatif dan administratif, tetapi juga membuka ruang pastoral yang penuh belas kasih bagi mereka yang bergumul dengan penderitaan hidup. 

Dalam terang iman, setiap kehidupan tetap bernilai dan layak diperjuangkan, karena di dalam Kristus, tidak ada penderitaan yang tidak ditebus. 

Bunuh diri adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan dalam terang kasih Kristus. Maka hidup tidak boleh disia-siakan oleh siapapun dengan alasan apapun, sebab memalui hidup rahmat Allah dicurahkan kepada setiap makhluk ciptaan-Nya. (*)

Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved