Liputan Khusus
LIPSUS: Jai Massal Pecahkan Rekor MURI Unwira Kupang Raih Dua Rekor
Unwira menyelenggarakan dua pertunjukan akbar yang berhasil mencatatkan rekor di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Ketua DPD WKRI NTT, Yosefina Seran Gheta, menyampaikan kebanggaannya atas partisipasi WKRI dalam dua kegiatan besar yang digelar serentak, yaitu paduan suara massal dan tarian ja'i massal yang bertujuan memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
"Kami 100 orang turut meramaikan dua kegiatan besar ini. 100 orang ini adalah perwakilan dari 9 DPC WKRI di Kota Kupang," ujar Yosefina Seran Gheta.
Baca juga: Mahasiswa FISIP Unwira Sosialisasi Peningkatan Kapasitas Karang Taruna di Desa Olaia
Dalam kegiatan tersebut, WKRI NTT terlibat dalam penampilan paduan suara massal yang membawakan lagu
"Tanah Tumpah Darahku". Para anggota WKRI tampil dalam kelompok suara sopran, menyumbangkan suara mereka demi kesuksesan acara akbar tersebut.
Yosefina Seran Gheta menegaskan, WKRI NTT memberikan dukungan penuh terhadap upaya pencatatan rekor MURI yang diinisiasi Unwira Kupang sebagai bagian dari pelestarian dan promosi budaya NTT.
"Kami berharap kegiatan pencatatan rekor MURI ini dapat menjadi ajang untuk mempromosikan budaya NTT ke tingkat nasional bahkan internasional," tambah Yosefina Seran Gheta. (ria/rey/moa)
Dirigen dari Kursi Roda
Perjuangan panjang yang dirindukan Petrus Riki Tukan berbuah manis saat terlaksananya pemecahan rekor MURI lagu Tanah Tumpah Darahku ciptaan C. Simanjuntak yang diarasemen dengan 15 variasi oleh dirinya.
Petrus Riki Tukan, komposer handal NTT ini hadir secara langsung di Alun-alun rumah jabatan Gubernur NTT, Sabtu (14/6).
Menggunakan jas dengan motif adat NTT, baju kemeja putih dan celana kain berwarna hitam dan menggunakan kursi roda, Petrus Riki Tukan tetap tersenyum saat menuju tempat yang sudah ditentukan.
Saat itu, beberapa anggota panitia yang merupakan lulusan pendidikan musik Unwira dan sangat mengenanya menitikan air mata.
Dirigen orkestra musik Stanis Sanga Tolan berjalan menuju Petrus Riki Tukan untuk memberi hormat dan meminta izin untuk dimulainya pementasan.
Untuk bagian awal dari lagu Tanah Tumpah Darahku, Petrus Riki Tukan bertugas sebagai dirigen. Meskipun aktifitasnya terbatas karena usianya namun semangat menganyun tongkat dirigen masih terus ada.
Kedua tangannya begitu lihai dan lentur saat menganyun diiringi musik orkestra dari alat musik biola serta band pengiring.
Usai menjalankan tugasnya, Petrus Riki Tukan memperhatikan semua anggota paduan suara dengan seksama hingga selesai.
Liputan Khusus Pos Kupang
Lipsus
Jai massal
Rekor MURI
POS-KUPANG.COM
Universitas Katolik Widya Mandira Kupang
Unwira
Pater Philipus Tule
Emanuel Melkiades Laka Lena
Tanah Tumpah Darahku
Pater Dr. Ubaldus Djonda
Yosefina Seran Gheta
LIPSUS: 1.000 Lilin Perjuangan untuk Prada Lucky Aksi Damai Warga di Nagekeo |
![]() |
---|
LIPSUS: Lagu Tabole Bale Bikin Prabowo Bergoyang , Siswa SMK Panjat Tiang Bendera |
![]() |
---|
LIPSUS: TTS Kekurangan Alat Diagnosa TBC, Lonjakan Kasus Semakin Mengkhawatirkan |
![]() |
---|
LIPSUS: Ibunda Prada Lucky Berlutut Depan Pangdam IX Udayana Piek Budyakto |
![]() |
---|
LIPSUS: Ibunda Prada Lucky Namo, Saya Hanya Ingin Keadilan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.