Ngada Terkini

Masyarakat Wogo Dukung Pembangunan Geothermal Mataloko Dengan Syarat Ini

Tokoh adat Kampung Wogo, Desa Wogo, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Yohanes Baghi, mengungkap alasan menolak rencana kunjungan Jaringan Tambang

PK/CHARLES ABAR
YOHANES BAGHI - Tokoh adat Kampung Wogo, Yohanes Baghi 

Yohanes Baghi berharap, keharmonisan yang terjadi di Kampung Wogo, jangan dirusak oleh pihak-pihak luar yang tidak bertanggungjawab.

Menurut Yohanes Baghi, kehadiran PLTP Mataloko telah membawa dampak positif bagi masyarakat setempat. Sekarang ini, kondisi jalan-jalan bahkan ke kebun warga sudah sangat bagus.

Bahkan banyak warga setempat yang terakomodir sebagai pekerja.

Meski demikian, dia berharap agar Pemerintah dan Gereja bisa duduk bersama, agar bisa mencarikan titik temu sehingga tidak terjadi kebingungan di tengah masyarakat.

YOHANES BAGHI - Tokoh adat Kampung Wogo, Yohanes Baghi
YOHANES BAGHI - Tokoh adat Kampung Wogo, Yohanes Baghi (PK/CHARLES ABAR)

 “Kita berharap Pemerintah dan Gereja harus duduk bersama, cari titik temu dan mencarikan solusi agar tidak terjadi kebingungan ditengah masyarakat,” tutup Yohanes Baghi.

Diketahui, Jatam atau jaringan tambang berencana untuk mendatangi Kampung Wogo, pada 29 Mei 2025. Kedatangan mereka masih bagian agenda peringatan hari anti tambang yang diselenggarakan di Kemah Tabor Mataloko.

Baca juga: Evaluasi Geothermal di Flores, Gubernur NTT: Kita Bahas Lagi 

Kehadiran mereka mendapatkan penolakan dari Tokoh Adat Wogo, Yohanes Baghi, dengan alasan bisa memantik gesekan ditengah masyarakat.

Menurutnya, masih banyak tempat yang bisa didatangi oleh Jatam, misalnya Galian C yang banyak beroperasi di Ngada atau tempat-tempat lain. (cha)

 Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

 

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved