Ngada Terkini
Masyarakat Wogo Dukung Pembangunan Geothermal Mataloko Dengan Syarat Ini
Tokoh adat Kampung Wogo, Desa Wogo, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Yohanes Baghi, mengungkap alasan menolak rencana kunjungan Jaringan Tambang
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo
POS-KUPANG.COM, BAJAWA - Tokoh adat Kampung Wogo, Desa Wogo, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Yohanes Baghi, mengungkap alasan menolak rencana kunjungan Jaringan Tambang (Jatam), di kampung itu, beberapa Waktu lalu.
Yohanes Baghi beralasan, perihal kedatangan mereka ditolak karena belum mendapatkan izin dari pihak Kepolisian setempat.
Selain itu, kata Yohanes, tidak ada urgensi kedatangan Jatam di Kampung Wogo. Karena, tidak ada kepentingan Jatam yang berkaitan dengan masyarakat Wogo.
Baca juga: Transisi Energi Flores, Ahli Geothermal: Lebih Murah dan Bermanfaat
Menurut Yohanes Baghi, Masyarakat Wogo mendukung penuh pembangunan PLTP Mataloko.
“Setelah mendapat rundown, saya koordinasi dengan Kapolsek, camat, ketua DPR. Dari mereka sebut, tidak ada izin dari Polisi, hanya berupa pemberitahuan,” kata Yohanes Baghi, di Kampung Wogo, Sabtu (31/5).
Rencana kehadiran Jatam di Kampung Wogo, kata Yohanes Baghi, hanya akan menimbulkan gesekan di tengah masyarakat.
Karenanya, hal itu harus dicegah dengan tidak mengizinkan mereka datang, apalagi tanpa ada pengamanan dari pihak Kepolisian.
“Saya berpikir maka, konteks demo ini kenapa dilakukan di kampung kami, mereka PLN Bukan, DPR Bukan, dan itulah kenapa kami menolak,” tambah Yohanes Baghi.
Baca juga: Pemprov NTT Bentuk Tim Teknis untuk Tinjau Geothermal di Flores
Sejak awal, kata Yohanes Baghi, masyarakat Kampung Wogo tidak ada persoalan terkait Pembangunan Geothermal.
Hampir seluruh warga masyarakat, kata Dia, mendukung penuh dengan tetap memperhatikan hak-hak masyarakat setempat.
Yohanes Baghi meyakini, proyek Geothermal Mataloko tidak akan mengorbankan masyarakat. Kendati ada dampak, hal itu sudah pasti dipikirkan oleh pemerintah.
Dan pemerintah akan mencari solusi dan melindungi Masyarakat adat.
“Kita percaya pemerintah, kita yakin mereka akan memikirkan solusi jika dampak itu ada,” kata Yohanes Baghi.
Sebagai tokoh adat Wogo, kata Yohanes Baghi, selama ini pihaknya terus memperjuangkan suara -suara masyarakat Wogo, sepanjang hal itu untuk mengakomodir kepentingan-kepentingan umum.
Baca juga: Respons Penolakan Geothermal, PLN UIP Nusra Siapkan Ruang Dialog Sehat Melalui Satgas
Ngada Terkini
Yohanes Baghi
Geothermal Mataloko
POS-KUPANG.COM
Kampung Wogo
Desa Wogo
Kecamatan Golewa
Budaya Pacuan Kuda di Ngada Kembali Dihidupkan untuk Tujuan Ini |
![]() |
---|
Temui Bupati Ray Bena, FKUB Gaungkan Moderasi Beragama di Ngada |
![]() |
---|
INI Flores 2 Jadi Rumah Kedua Notaris, Kristina Yulia Terpilih Secara Aklamasi |
![]() |
---|
Digital Bukan untuk Pamer dan Bergaya Pembukaan Tahun Akademik STIPER Bajawa |
![]() |
---|
Kristina Yulia Kurniati Terpilih Sebagai Ketua Pengurus Daerah INI Flores Dua |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.