Opini
Opini: Kristus di Tengah Budaya, Menuju Inkulturasi yang Kristosentris dalam GMIT
Inisiatif ini lahir dari semangat untuk menjembatani Injil dan kebudayaan lokal melalui sebuah proses yang disebut inkulturasi.
Yang dibutuhkan bukanlah sterilitas ibadah dari budaya, tetapi kepekaan teologis yang terus menerus dilatih oleh doa, Firman, dan refleksi pastoral.
GMIT Menuju Reformasi yang Setia dan Relevan
GMIT memiliki peluang langka untuk menjadi gereja yang sungguh kontekstual dan sekaligus setia kepada Injil.
Dengan menjadikan Kristus sebagai pusat dari semua ekspresi iman, dan dengan menyaring serta mengolah budaya secara teologis dan bijak, GMIT dapat menjadi gereja yang hidup, kuat dalam akar, dan luas dalam jangkauan.
Sebagaimana dikatakan Calvin, “Seluruh hidup kita … harus diarahkan kepada Allah sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan kepada-Nya.”
Maka mari kita jadikan budaya bukan berhala baru, tetapi persembahan yang disucikan oleh Injil.
Inkulturasi bukanlah jalan kompromi, tetapi ziarah iman yang berani: berjalan bersama Kristus di tanah sendiri, dengan kasih, keadilan, dan kerendahan hati. (*)
Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News
John Mozes Hendrik Wadu Neru
Inkulturasi
Gereja Masehi Injili di Timor
Opini Pos Kupang
Klasis Sabu Timur
Opini: Urgensi Perda NTT Tentang Pengelolaan Muro dan Kearifan Lokal Lainnya |
![]() |
---|
Opini: Mengobati Luka Menata Harapan, Perdagangan Orang dalam Geliat Pembangunan NTT |
![]() |
---|
Opini: Jangan Takut pada One Piece, Rayakan Kreativitas dalam Semangat Kemerdekaan |
![]() |
---|
Opini: Wabah Rabies dan Tumpulnya Nurani terhadap Sesama |
![]() |
---|
Opini: Mencari Wajah Allah di Tengah Derita dan Bencana |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.