Opini
Opini: Keluarga sebagai Teks yang Tak Pernah Selesai
Maka, istilah “keluarga” pun tidak memiliki makna tunggal; ia adalah konsep yang senantiasa dibentuk oleh narasi dominan.
Editor:
Dion DB Putra
Keluarga adalah tempat di mana kita belajar bertemu dengan ‘keanehan’, menghadapi ketidakpastian, dan membuka diri terhadap kemungkinan-kemungkinan baru; bahwa makna keluarga tidak pernah selesai ditulis, tetapi selalu tersedia untuk ditulis ulang.
Artikel ini bukanlah klaim atas kebenaran tunggal tentang keluarga, tetapi ajakan untuk mempertanyakan kembali asumsi-asumsi yang sering kali kita anggap alami.
Kita tidak hanya mengkritisi, tetapi juga membuka ruang untuk visi keluarga yang lebih inklusif, dinamis, dan etis. Selamat Hari Keluarga Internasional 2025. (*)
Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News
Berita Terkait
Berita Terkait:#Opini
Opini: Pemilihan Rektor Undana, Politik Primordial vs Politik Gagasan |
![]() |
---|
Opini: Urgensi Perda NTT Tentang Pengelolaan Muro dan Kearifan Lokal Lainnya |
![]() |
---|
Opini: Mengobati Luka Menata Harapan, Perdagangan Orang dalam Geliat Pembangunan NTT |
![]() |
---|
Opini: Jangan Takut pada One Piece, Rayakan Kreativitas dalam Semangat Kemerdekaan |
![]() |
---|
Opini: Wabah Rabies dan Tumpulnya Nurani terhadap Sesama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.