Paus Fransiskus Wafat
Opini: Paus Fransiskus Hadirkan Wajah Kerahiman Ilahi pada Abad ini
Sinar matanya memantulkan cahaya kejujuran dan kedalaman cinta Ilahi yang sangat meneguhkan hati.
Lebih jauh Bapak Suci Sri Paus Fransiskus berharap bahwa ajaran tentang harapan yang tidak mengecewakan juga menghidupkan dan menghadirkan rahmat pengampunan atas segala dosa dan keterbatasan.
Bapa Paus Fransiskus menegaskan bahwa pengampunan tidak dapat mengubah masa lalu, tetapi dapat membantu kita menata masa depan berbeda dengan masa lalu.
Karena itu setiap peziarah pengharapan dapat mengobarkan dalam hatinya semangat pengharapan dan pengampunan yang dapat menghasilkan sukacita iman dan damai yang sejati.
Sri Paus Fransiskus wafat pada 21 April 2025, sehari setelah Perayaan Paskah Kebangkitan Tuhan yang dirayakan Gereja Katolik sedunia.
Saat devosi Kerahiman Ilahi sedang dijalankan menyongsong perayaan Minggu Kerahiman Ilahi, tanggal 27 April 2025.
Paus Fransiskus juga dikenal sebagai Paus Kerahiman Ilahi yang menerbitkan Bulla Misericordiae Vultus; Wajah Kerahiman Ilahi dan mengumumkan Tahun Kerahiman Ilahi Luar Biasa tahun 2015.
Dalam Bulla Misericordia Vultus artikel 1, Paus Fransiskus menulis bahwa Yesus adalah Wajah Kerahiman Ilahi. Selanjutnya pada artikel 2, Paus Fransiskus mengajak kita agar merenungkan misteri Kerahiman Allah. Karena Kerahiman Allah adalah sumber sukacita, ketenangan dan damai.
Bahkan Paus Fransiskus menegaskan bahwa Kerahiman Ilahi adalah fondasi Gereja. Kredibilitas Gereja diperlihatkan dalam pelayanan yang menghadirkan belaskasih dan belarasa ( Art 10 ).
Sebagaimana St.Yohanes Paulus II yang dalam masa pengembalaannya terus mengobarkan ajaraan tentang Kerahiman Ilahi dalam Ensiklik Dives in Misericordia /kaya dalam Kerahiman (13, November 1980) hingga dikenal sebagai Paus Kerahiman Ilahi pada masa hidupnya, demikian juga Paus Fransiskus di abad ini dikenal sebagai Paus Kerahiman Ilahi.
Pencetus Tahun Yubileum luarbiasa Kerahiman tahun 2015 dengan Bulla Misericordiea Vultus, Wajah Kerahiman Ilahi (11 April 2015).
Kepada kita diberi pesan dan warisan iman, untuk menghidupkan dan menghadirkan wajah kerahiman Allah dalam pelayanan dan interaksi sosial inklusif.
Karena bagi Sri Paus Fransiskus, Gereja tanpa belaskasih dan belarasa akan kehilangan kredibilitas dan daya tarik di tengah dunia.
Kita memang sangat berduka hari-hari ini, karena kehilangan pemimpin besar dunia, tokoh perdamaian , kemanusiaan dan persaudaraan universal.
Namun, sebagai peziarah pengharapan, kita juga bersyukur karena ajaran dan teladan hidup Sri Paus Fransiskus menjadi hadiah dan kontribusi teramat bermakna bagi perjalanan hidup sebagai pribadi, institusi gereja, komunitas kategorial, lembaga hidup bakti, negara dan bangsa dalam membangun peradaban damai dan ekologis, persaudaraan universal, belarasa dan kemanusiaan di dunia.
Selamat Jalan Bapa Suci Sri Paus Fransiskus, Paus Kerahiman Ilahi Abad ini. Doakanlah kami.
Demikian catatan kecil dari Dili, Timor Leste, mengiringi Perayaan Pemakaman Bapak Suci Sri Paus Fransiskus pada Sabtu, 26 April 2025. Salve. (*)
Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News
Paus Fransiskus
RD. Dr. Maxi Un Bria
Maxi Un Bria
Paus Fransiskus wafat
Kerahiman Ilahi
Ketua Unio Indonesia
La Repubblica Menuding Donald Trump Menderita Megalomania Patologis |
![]() |
---|
Para Kardinal Bahas Tantangan Besar yang Akan Dihadapi Paus Baru |
![]() |
---|
Cerobong Asap Sudah Terpasang di Atap Kapel Sistina Vatikan |
![]() |
---|
Proses Pemilihan Paus Pernah Berlangsung Lebih dari 2 Tahun |
![]() |
---|
Jokowi Sederet dengan Donald Trump Saat Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus di Roma |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.