Paus Fransiskus Wafat
Opini: Paus Fransiskus Hadirkan Wajah Kerahiman Ilahi pada Abad ini
Sinar matanya memantulkan cahaya kejujuran dan kedalaman cinta Ilahi yang sangat meneguhkan hati.
Oleh: RD. Dr. Maxi Un Bria
Ketua UNIO Indonesia
POS-KUPANG.COM - UNIO Indonesia, Paguyuban Imam-imam Diosesan Indonesia, yang hari ini berjumlah 2.768 imam, menyatakan duka teramat mendalam atas wafatnya Bapa Suci Sri Paus Fransiskus.
Betapa tidak, dalam kunjungannya ke Indonesia 3-6 September 2024, utamanya dalam dialog bersama para uskup, iman diosesan, lembaga hidup bakti, para biarawan dan biarawati Indonesia, di Gereja Katedral Jakarta tangal 4 September 2024, Sri Paus Fransiskus dengan sabar dan tulus hati berkenan mendengarkan testimoni perwakilan, imam, suster, ketekis dan kaum penyandang disabilitas di Indonesia.
Beliau mendengarkan tentang kehadiran dan pelayaan Gereja Katolik di Indonesia serta komitmen berjalan bersama sebagai Gereja Sinodal dalam mewartakan kabar gembira Kerajaan Allah yang mengembangkan pelayanan inklusif dalam masyarakat Indonesia yang majemuk.
Paus Fransiskus dalam sambutannya di Gereja Katedral Jakarta saat itu ( 4/9/2024) memberikan apresiasi bagi pengembangan pelayanan gereja Katolik yang berdimensi inklusif, yang bertumbuh dalam spirit sinodalitas , berjalan bersama, saling bergandengan tangan, hidup berdampingan serta mendukung pengembangan pelayanan cinta kasih yang hadirkan damai sejahatera bagi banyak orang.
Sungguh Holy Father Paus Fransiskus, tokoh mulia yang hadirkan wajah Kerahiman Ilahi dengan penuh belas kasih dan ketulusan menatap, mendengarkan dan memberikan senyuman yang ikhlas bagi setiap orang yang dijumpainya.
Sinar matanya memantulkan cahaya kejujuran dan kedalaman cinta Ilahi yang sangat meneguhkan hati.
Itulah kesan mendalam yang saya alami saat berjabatan tangan dengan beliau seusai memberikan testimoni di Gereja Katedral Jakarta (4/9/2024).
Kata-kata Sri Paus Paus Fransiskus sulit dilupakan. "Pray for Me Fr. Maxi" memberikan pesan mendalam tentang kerendahan hati dan ketulusan hati sang gembala gereja dan pemimpin gereja Katolik sedunia yang memohon anak-anaknya untuk mendoakannya.
Sekalipun Sri Paus Fransiskus tahu bahwa dalam setiap perayaan Ekaristi kudus utamanya dalam Doa Syukur Agung, terdapat rumusan doa bagi Sri Paus namun Bapa Suci Fransiskus dengan rendah hati tetap memohon secara pribadi kepada setiap orang yang dijumpainya untuk mendoakannya.
Paus Fransiskus tidak bosan-bosannya berpesan "Doakanlah saya" (Pos Kupang, 6 September 2024).
Sri Paus Fransiskus sungguh memancarkan cahaya iman, persaudaraan dan belarasa dalam setiap perkataan dan tindakan yang dihidupinya dalam ziarah pelayanan dan perjalanan apostolik.
Ada hal menarik yang patut kita simak dan renungkan. Yaitu bahwa dalam kunjungan apostoliknya ke setiap negara, Sri Paus Fransiskus selalu menyempatkan diri untuk menemui dan mengunjungi anak-anak penyandang disabilitas, remaja dan orang muda.
Anak-anak disabilitas dengan kebutuhan khusus utamanya mendapatkan perhatian yang istimewa dari Sri Paus Fransiskus.
Sebagai contoh di Indonesia, pada tanggal 4 September 2024, seusai pertemuan dengan para uskup, imam diosesan, para biawaran-biarawati dan lembaga hidup bakti, Sri Paus berkenan berjumpa untuk menyapa dan berdialog dengan anak-anak penyandang disabilitas, remaja dan orang muda di Aula Gereja Katedral Jakarta.
Sementara dalam kunjungannya ke Negara Timor Leste, 9-11 September 2024, Bapa Suci Paus Fransiskus berkenan mengunjungi anak-anak penyandang disabilitas di panti sosial dan sekolah yang dikelola dan dilayani para suster Kongregasi ALMA.
Dalam kunjunganya di Panti Sosial-Komunitas ALMA Dili (10 September 2024), Paus Fransiskus memberikan wejangan berikut. "Berbagi hidup dengan orang yang paling membutuhkan adalah suatu program hidup. Program hidupmu dan program hidup kita."
Paus Fransiskus memberikan apresisasi kepada para Suster ALMA dan para pelayan kemanusiaan yang telah memberikan diri dan hidup untuk melayani anak dan remaja penyandang disabilitas.
Lebih jauh Bapa Suci Sri Paus Fransiskus mengajak Para Suster AlMA dan pegiat kemanusiaan serta anak-anak disabilitas untuk membiarkan diri dipelihara oleh Allah, karena Allah adalah Kasih.
Sri Paus Fransikus dalam kunjungan yang istimewa saat itu menyalami dan memberkati anak-anak penyandang disabilitas serta para suster ALMA.
Para Suster ALMA terharu dan menangis histeris, karena tidak menyangka Paus Fransiskus berkenan mengagendakan untuk mengunjungi dan melawat mereka secara nyata.
Demikian testimoni Sr.Rensy Nebo Hokeng,ALMA dan para suster ALMA ( Dili, 24/4/2025) di sela-sela duka mengenang Bapa Suci Paus Fransiskus yang telah wafat.
Bagi Para Suster ALMA Dili-Timor Leste, Setiap perkataan dan tindakan Sri Paus Fransiskus sungguh hadirkan wajah Kerahiman Ilahi.
Paus Fransiskus, Tokoh Kerahiman Ilahi Abad ini
Wafatnya Paus Fransiskus pada Senin 21 April 2025, mendatangkan duka yang mendalam bagi seluruh umat Katolik sedunia dan semua orang yang mengenal dan mengasihinya, termasuk para Imam Diosesan Indonesia dan para penyandang disabilitas serta Pelayanan kemanusiaan- Suster-suster Kongregasi ALMA di Dili Timor Leste.
Sejak wafatnya Sri Paus Fransiskus terdapat berbagai ungkapan simpati dan ikut berbelasungkawa yang diekspresikan secara personal maupun komunal, baik dari pimpinan negara maupun gereja partikular, serta berbagai kelompok lintas agama dan budaya.
Umumnya setiap ungkapan simpati dan belasungkawa berkaitan dengan pernyaataan kekaguman terhadap ketokohan dan ajaran Bapa Suci Sri Paus Fransiskus yang telah menghadirkan pesan damai dan perjuangan untuk mengembangakan budaya damai, dialog, kemanusiaan, persaudaraan universal, toleransi dan ekologi.
Salah satu Bulla terbaru yang diumumkan Paus Fransiskus pada tanggal 9 Mei 2024 adalah "Spes Non Confundit; Harapan yang tidak mengecewakan” dalam rangka tahun Yubileum 2025 yang memiliki tema “Peziarah Pengharapan”.
Sri Paus Fransiskus menekankan pentingnya menghidupkan pengharapan dalam hati manusia agar tidak tenggelam dalam arus keputusasaan dan berbagai pergumulan dan tantangan hidup karena sesungguhnya terdapat kepastian Kasih setia Allah yang selalu menyertai perjalanan hidup setiap insan manusia.
Kepastian Kasih Allah yang hadir untuk meneguhkan hidup manusia mengobarkan harapan untuk menatap dan manata masa depan menjadi lebih baik.
Lebih jauh Bapak Suci Sri Paus Fransiskus berharap bahwa ajaran tentang harapan yang tidak mengecewakan juga menghidupkan dan menghadirkan rahmat pengampunan atas segala dosa dan keterbatasan.
Bapa Paus Fransiskus menegaskan bahwa pengampunan tidak dapat mengubah masa lalu, tetapi dapat membantu kita menata masa depan berbeda dengan masa lalu.
Karena itu setiap peziarah pengharapan dapat mengobarkan dalam hatinya semangat pengharapan dan pengampunan yang dapat menghasilkan sukacita iman dan damai yang sejati.
Sri Paus Fransiskus wafat pada 21 April 2025, sehari setelah Perayaan Paskah Kebangkitan Tuhan yang dirayakan Gereja Katolik sedunia.
Saat devosi Kerahiman Ilahi sedang dijalankan menyongsong perayaan Minggu Kerahiman Ilahi, tanggal 27 April 2025.
Paus Fransiskus juga dikenal sebagai Paus Kerahiman Ilahi yang menerbitkan Bulla Misericordiae Vultus; Wajah Kerahiman Ilahi dan mengumumkan Tahun Kerahiman Ilahi Luar Biasa tahun 2015.
Dalam Bulla Misericordia Vultus artikel 1, Paus Fransiskus menulis bahwa Yesus adalah Wajah Kerahiman Ilahi. Selanjutnya pada artikel 2, Paus Fransiskus mengajak kita agar merenungkan misteri Kerahiman Allah. Karena Kerahiman Allah adalah sumber sukacita, ketenangan dan damai.
Bahkan Paus Fransiskus menegaskan bahwa Kerahiman Ilahi adalah fondasi Gereja. Kredibilitas Gereja diperlihatkan dalam pelayanan yang menghadirkan belaskasih dan belarasa ( Art 10 ).
Sebagaimana St.Yohanes Paulus II yang dalam masa pengembalaannya terus mengobarkan ajaraan tentang Kerahiman Ilahi dalam Ensiklik Dives in Misericordia /kaya dalam Kerahiman (13, November 1980) hingga dikenal sebagai Paus Kerahiman Ilahi pada masa hidupnya, demikian juga Paus Fransiskus di abad ini dikenal sebagai Paus Kerahiman Ilahi.
Pencetus Tahun Yubileum luarbiasa Kerahiman tahun 2015 dengan Bulla Misericordiea Vultus, Wajah Kerahiman Ilahi (11 April 2015).
Kepada kita diberi pesan dan warisan iman, untuk menghidupkan dan menghadirkan wajah kerahiman Allah dalam pelayanan dan interaksi sosial inklusif.
Karena bagi Sri Paus Fransiskus, Gereja tanpa belaskasih dan belarasa akan kehilangan kredibilitas dan daya tarik di tengah dunia.
Kita memang sangat berduka hari-hari ini, karena kehilangan pemimpin besar dunia, tokoh perdamaian , kemanusiaan dan persaudaraan universal.
Namun, sebagai peziarah pengharapan, kita juga bersyukur karena ajaran dan teladan hidup Sri Paus Fransiskus menjadi hadiah dan kontribusi teramat bermakna bagi perjalanan hidup sebagai pribadi, institusi gereja, komunitas kategorial, lembaga hidup bakti, negara dan bangsa dalam membangun peradaban damai dan ekologis, persaudaraan universal, belarasa dan kemanusiaan di dunia.
Selamat Jalan Bapa Suci Sri Paus Fransiskus, Paus Kerahiman Ilahi Abad ini. Doakanlah kami.
Demikian catatan kecil dari Dili, Timor Leste, mengiringi Perayaan Pemakaman Bapak Suci Sri Paus Fransiskus pada Sabtu, 26 April 2025. Salve. (*)
Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News
Paus Fransiskus
RD. Dr. Maxi Un Bria
Maxi Un Bria
Paus Fransiskus wafat
Kerahiman Ilahi
Ketua Unio Indonesia
La Repubblica Menuding Donald Trump Menderita Megalomania Patologis |
![]() |
---|
Para Kardinal Bahas Tantangan Besar yang Akan Dihadapi Paus Baru |
![]() |
---|
Cerobong Asap Sudah Terpasang di Atap Kapel Sistina Vatikan |
![]() |
---|
Proses Pemilihan Paus Pernah Berlangsung Lebih dari 2 Tahun |
![]() |
---|
Jokowi Sederet dengan Donald Trump Saat Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus di Roma |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.