Opini

Opini: Pola Konsumsi dan Kecenderungan Masyarakat Post-modern

Singkatnya, bagaimana individu mengisi kesehariannya dalam berinteraksi dengan orang lain merupakan unsur-unsur pembentuk lifestyle. 

Editor: Dion DB Putra
DOK PRIBADI
Emiliana Martuti Lawalu. 

Meskipun keduanya berbeda tetapi tetap mempunyai hubungan yang erat.
Industrialisasi adalah perubahan. Sedangkan perubahan merupakan hal yang tak dapat dihindari oleh manusia. 

Tetapi manusia juga mempunyai kapasitas untuk mengelola peruabahan itu dalam arti.

Peningkatan sampah dan limbah akibat dari produk dengan siklus hidup pendek (fast fashion, elektronik sekali pakai) meningkatkan volume sampah. 

Konsumsi media digital, seperti belanja online dan hiburan streaming, dapat menyebabkan kecanduan digital. Konsumsi berbasis status sosial membuat jurang antara kelompok kaya danmiskin semakin lebar. 

Solusi memilih produk dengan ramah lingkungan dan tahan lama. Mengutamakan produk lokal untuk mengurangi ketergantungan pada barang impor. Menggunakan platform digital untuk bisnis kecil dan menengah.

Industri berwajah manusia bukan hanya tentang efisiensi dan keuntungan ekonomi, tetapi juga tentang menciptakan sistem industri yang lebih ramah lingkungan. 

Prinsip keberlanjutan, Eco industrial Parks, seperti daur ulang sampah. Menggunakan teknologi hijau untuk mengurangi polusi dan limbah Industri.

Memperhatian kesejahteraan manusia, keadilan sosial dan keberlanjutan lingkungan. 

Pola konsumsi dalam masyarakat post-modern yang tidak dikelola dengan baik, hanya mengikuti tren lifestyle maka akan menghasilkan sampah plastik dan sampah makanan. (*)

Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved