Opini

Opini: Jembatan Kembar Liliba Kupang

Bagaimana mengantisipasi sehingga tindakan yang tidak kita terima ini bisa dikurangi malah bisa mencapai titik nol? 

|
Editor: Dion DB Putra
DOK PRIBADI
Robert Bala. 

Menghadirkan Penghalang 

Mengingat tindakan bunuh diri itu diwujudkan begitu cepat maka yang perlu dilakukan adalah bagaimana menghalangi terjadinya tindakan bunuh diri. 

Hal ini telah menjadi sebuah penelitian yang dilakukan oleh Olive Bennewith, Mike Nowers, dan David Gunnell dalam penelitian terhadap aksi bunuh diri di Jembatan Gantung Clifton. 

Dalam artikel berujudul: Effect of barriers on the Clifton suspension bridge, England, on local patterns of suicide: implications for prevention, Bennewith dkk menyimpulkan bahwa pembuatan penghalang di jembatan sangat penting. 

Kesimpulan itu diambil karena setelah didrikan penghalang di Clifton, terjadi penurunan hampir 50 persen dari 8 kejadian per tahun menjadi hanya 4 kali setahun. 

Adanya data dan penelitian ini mestinya menjadi masukan bagi Pemerintah (Kota dan Provinsi NTT) yang tengah membangun jembatan kembar Liliba. 

Mestinya dari pengalaman terdahulu memungkinkan agar dalam pembangunan kembaran jembatan dibangun pula penghalang terjadinya aksi bunuh diri. 

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah mencantumkan beberapa meter sebelum jembatan, nomor telepon / WA dari relawan yang bisa membantu untuk mereka berkonsultasi.  

Kupang sebagai kota ‘seribu gereja’, memiliki banyak orang yang tentu sangat kompeten untuk membantu. 

Tetapi keberadaan relawan perlu mendapatkan perhatian dan bantuan dari pemerintah mengingat kematian akibat bunuh diri bahkan lebih tinggi dari kematian akibat kecelakaan lalulintas. 

Artinya, kalau pemerintah sangat memberikan perhatian agar tidak terjadinya kecelakaan akibat lalulintas, mestinya perhatian untuk mengantisipasi terjadinya bunuh diri juga diberikan malah lebih dari itu. 

Selain telepon, spanduk yang mengingatkan orang yang memiliki ideasi bunuh diri juga penting. 

Di sana disebutkan (misalnya), bunuh diri bisa dianggap melupakan persoalan yang dihadapi, tetapi hal itu akan menjadi beban bagi keluarga yang ditinggalkan.   (*)

DISCLAIMERArtikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Anda yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi Anda untuk menghindari tindakan bunuh diri. Terima kasih.

Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News 

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved